Menurut kamus elekronik, wikipedia.com, Alpukat merupakan buah yang kaya nutrisi dan menyehatkan bagi manusia. Memiliki kandungan gizi berupa mineral, protein, serat, lemak sehat, dan vitamin yang sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung kita. Karena itu, mengonsumsi buah Alpukat yang teratur dapat membantu menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein) atau disebut kolesterol jahat, dan meningkatkan kadar HDL (high density lipoprotein) atau kolesterol baik di dalam tubuh.
Pengantar
Alpukat atau bagi kami di Timor sering menyebutnya "Advokad" atau "Avokado". Dulu orang Timor umumnya tidak tahu mengkonsumsi alpukat. Namun seiring perkembangan dan adanya tuntutan ekonomi yang semakin meluas, orang-orang Timor juga mulai menanam dan membudidayakan tanaman advokad. Khususnya di daerah yang beriklim dingin umumnya banyak tumbuh dengan suburnya tanaman advokad, seperti di TTS, Eban, Miomaffo Barat di TTU, dan Lamaknen, di Belu.
Maka saat ini jikalau para rekan Kompasianer berkunjung ke pulau Timor dan memasuki wilayah-wilayah seperti disebutkan di atas, umumnya Anda akan berjumpa dengan banyak pedagang advokad di sepanjang jalan Trans Timor. Advokad Timor termasuk jenis yang bagus.
Pengalaman Masa Lampau
Penulis sendiri baru tahu makan advokad ketika kuliah di Flores pada STKIP Ruteng tahun 1988 s/d 1991. Kini STKIP Ruteng telah bermetamorfosis menjadi Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng.
Ketika Kompasiana mengangkat tema "Mengembangkan Alpukat Lokal" sebagai Topik Pilihan, penulis teringat akan pengalaman di asrama Santo Paulus dulu.
Biasanya teman-teman kami yang berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada setiap kali pulang libur sudah pasti ada dua oleh-oleh yang mereka bawa yaitu advokad dan lombok atau sambal.
Bagi kami anak-anak asrama, advokad itu makanan paling nikmat. Ternyata jika advokad dimakan bersama nasi putih, aduh nikmatnya. Namun kami sendiri tidak tahu apakah dibolehkan atau tidak? Apakah memiliki nilai gizi atau tidak? Bagi kami yang terpenting pada saat itu adalah bila tidak ada lauk, maka advokad jadi lauk yang paling nikmat.
Itulah sebabnya, setiap kali bila ada teman yang mendapat kiriman advokad dari Bajawa, akan menjadi rebutan di kamar makan.
Bahkan karena saking senangnya kami, maka setiap kali Bus yang datang dari Bajawa dan masuk halaman kampus semua akan berteriak "Horee... Advokad dan Lombok datang!"
Manfaat Makan Alpukat
Seperti yang dirilis IDN Times bahwa buah alpukat dapat dicampurkan sebagai bahan makanan yang gurih. Salah satunya adalah bersama nasi putih. Memiliki cita rasa manis berpadu dengan gurih menjadi sebuah sensasi asing yang patut untuk dicoba.
Nasi putih dan alpukat sama-sama tinggi kalori. Menurut soupersage.com, Alpukat memiliki kalori 28% lebih banyak dibandingkan dengan nasih putih. Nasi putih memiliki 130 kalori per 100 gram sedangkan alpukat memiliki 167 kalori.