Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Bagaimana Mengembangkan Ekonomi Ekologis yang Humanis

Diperbarui: 5 Januari 2024   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2024 ini Konferensi Waligereja Indonesia merayakan 100 tahun atau 1 abad berdirinya KWI. Untuk mengisi persiapan perayaan yubileum itu didahului dengan Aksi Puasa Pembangunan (APP) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 14 Februari 2024. Untuk itu Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (Kom.PSE) KWI mengambil tema APP Nasional, "Mengembangkan Ekonomi Ekologis".

Untuk itu ada dua hal yang menjadi persoalan dasar bagi kita adalah pertama, apa yang dimaksudkan dengan prinsip ekonomi ekologis itu, dan yang kedua, bagaimana upaya kita untuk mengembangkan ekonomi ekologis itu?

Pertama, Apa itu Ekonomi Ekologis.

Tema Aksi Puasa Pembangunan Nasional 2024 ini diinspirasi oleh visi Paus Fransiskus tentang ekonomi. Ia tidak hanya membicarakan ekonomi semata tetapi berkaitan dengan ekologi, dan keadilan. Menurut Paus Fransiskus, ekonomi tidak boleh terisolir tetapi mesti ditempatkan dalam seluruh realitas kehidupan manusia (Populorum Progressio, no. 14).

Tema ini tentu saja dirasakan sangat relevan dalam rangka ikut serta membangun Gereja dan Bangsa Indonesia sebagaimana yang diharapkan Konferensi Waligereja Indonesia dalam menyambut satu abad berdirinya KWI (1924-2024).

Nah, apa sebenarnya Ekonomi Ekologis itu? Ekonomi Ekologis atau disebut juga Ekonomi-Eko, atau Ekolonomi atau Bio-Ekonomi itu sudah dikembangkan dan dipublikasikan oleh Nicholas Georgescu-Roegen (1906-1994), seorang Matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Rumania. Ekonomi Ekologis itu sendiri merupakan suatu bidang penelitian akademis transdisiplin dan antardisiplin yang membahas tentang saling ketergantungan dan ko-evolusi ekonomi manusia dan ekosistem alam, baik secara intertemporal maupun spasial (wikipedia.com).

Entah berdasarkan pemikiran itu atau tidak, Paus Fransiskus sejak tahun 2015 telah mengembangkan suatu cara hidup baru dalam ensikliknya "Laudato Si" tentang Peduli Terhadap Bumi Rumah Kita Bersama.

Untuk itulah, Paus Fransiskus mengajak seluruh Gereja dan dunia untuk mengembangkan konsep dan tata ekonomi baru yang berwajah humanis dan sekaligus ekologis.

Hal tersebut ditekankan Paus Fransiskus sendiri pada Pertemuan Ekonomi Fransiskus ( Economy of Francesco) di Asisi, pada 19-21 November 2020 dengan peserta beragam yaitu dari 20 negara dari semua belahan dunia.

Dengan mengutip ensiklik Paus Paulus VI, Populorum Progressio, Paus Fransiskus mengatakan, "Pembangunan tidak bisa hanya didasarkan sekadar pada perhitungan akan pertumbuhan ekonomi belaka. Tanpa kepedulian akan lingkungan dan orang miskin, maka segalanya tidak akan membawa pada suatu perkembangan sejati".

Maka menurut Paus Fransiskus, mengembangkan visi ekonomi ekologis adalah ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip universal yang melayani manusia (humanis) dan merawat ciptaan (ekologis).

Kedua, Bagaimana kita mengembangkan Ekonomi Ekologis itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline