Namanya Koperasi Simpan Pinjam. Berarti ia hidup dan berkembang karena anggota-anggotanya. Demikian pun anggota-anggotanya dapat bertumbuh karena kehadiran koperasinya. Karena itulah terkenal moto: dari anggota, oleh anggota, untuk anggota.
Menarik bahwa berkenaan dengan Hari Koperasi, Kompasiana mengangkat topik pilihan "Koperasi Masih Relevankah?" Pertanyaan ini menarik untuk didiskusikan, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa saat ini Koperasi sedang berada dalam himpitan atau kata yang dipakai admin Kompasiana 'gempuran' pinjol.
Berhadapan dengan situasi yang amat berat ini menurut hemat saya, Koperasi masih tetap relevan. Relevansi Koperasi terletak pada kekuatannya yang sampai saat ini masih tetap kokoh yaitu semangat gotong royong dari para anggotanya dan bersifat kerakyatan. Artinya lebih menjangkau lapisan akar rumput yang selalu menggantungkan hidupnya dari koperasi.
Sehubungan dengan topik menarik ini, saya akan membagikan pengalaman selama 27 tahun mengelola, baik menjadi anggota maupun pengurus sebuah Koperasi Simpan Pinjam. Kami beri nama 'Usaha Bersama Simpan Pinjam IKAN'. IKAN merupakan akronim dari Ikatan Keluarga Atoni Noemuti.
UBSP IKAN beranggotakan keluarga-keluarga yang berasal dari sebuah tempat di dunia ini yang bernama Noemuti yang kini anggota-anggotanya sedang berdomisili di Kabupaten Belu, khususnya di sekitaran Kota Atambua.
Sejak berdiri pada tahun 1996, UB-SP IKAN selalu komitmen setia mengabdi dan melayani anggota-anggotanya dengan semboyannya adalah "Mafitu -Matulun" artinya "Saling mengangkat dan menolong diantara anggota-anggotanya.
UBSP ini pada awal berdirinya, beranggotakan 32 keluarga. Dalam perjalanannya bertambah menjadi 60 keluarga. Namun selanjutnya karena ada anggota yang tidak menetap alias berpindah-pindah, maka ada yang keluar atau meninggalkan UBSP IKAN. Karena itu jumlah anggota semakin menurun dari waktu ke waktu.
Adapun sebab-sebab keanggotaannya terus menurun karena hanya beranggotakan orang "Noemuti".
Sampai pada akhir Desember 2022, Koperasi Simpan Pinjam IKAN memiliki anggota tetap 10 keluarga dengan anggota luar biasa atau tidak tetap sebanyak 30 orang.
Yang ingin penulis angkat di sini adalah dari kekecilan 'lembaga' UBSP IKAN ini, namun tetap menghidupi anggota-anggotanya sampai kini.