Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Tarian Bidu atau Bilut dalam Tradisi Penerimaan Tamu Kehormatan

Diperbarui: 6 Mei 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tari Bidu(travel.tribunnews.com/instagram/delfridakarlani)

TIAP-TIAP daerah memiliki kebudayaan dan kebiasaannya masing-masing, termasuk lagu dan tarian daerah. Selain sebagai ungkapan kegembiraan dan sukacita, tarian juga mengungkapkan keindahan, hiburan, sebagai sarana pendidikan, dan juga sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhan atau dewa-dewi.

Demikian pun halnya dengan orang Timor. Pada umumnya penduduk pulau Timor memiliki aneka kebudayaan berupa adat-istiadat dan kesenian serta kebiasaan-kebiasaan yang unik, seperti tari-tarian, lagu dan seni. 

Di antara berbagai tarian dan seni gerak yang dimiliki oleh masyarakat Timor, tarian Bilut atau Bidu terkenal karena selain dipakai dalam tradisi penerimaan tamu kehormatan, juga dilihat dari lenggak-lenggok gemulai tubuh penarinya, tergolong seni yang indah.

Ilustrasi sejarah tarian bidu asal NTT (NTT news)

Bidu atau Bilut adalah sebuah tarian khas daerah Timor yang biasanya dibawakan oleh gadis-gadis atau ibu-ibu muda diiringi dengan okulele atau juk yaitu sejenis gitar empat tali dengan menggunakan senar dan fiol (biola) kampung.  

Ada beberapa fungsi dari Tarian Bidu atau Bilut dalam masyarakat Timor, yakni:

Satu: Penyambutan Tamu Kehormatan

Tarian Bidu atau Bilut memang sejatinya menjadi tontonan yang menarik, terutama untuk menerima tamu kehormatan. Untuk itu biasanya dipilih gadis-gadis yang cantik, dengan gerak-gerik tubuh yang gemulai. 

Dalam penyambutan tamu kehormatan ini, biasanya para penari akan menyuguhkan sirih-pinang sebagai kekhasan dalam penerimaan tamu bagi masyarakat Timor. 

Dalam tradisi orang Timor, suguhan sirih-pinang merupakan awal atau pembuka segala macam acara. Bagi orang Timor yang beradat, setiap orang yang datang bertamu di rumah kita, suguhan yang pertama-tama diberikan adalah sirih-pinang. Tanpa suguhan sirih-pinang, orang itu dianggap tidak tahu adat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline