TIAP-TIAP daerah memiliki kebudayaan dan kebiasaannya masing-masing, termasuk lagu dan tarian daerah. Selain sebagai ungkapan kegembiraan dan sukacita, tarian juga mengungkapkan keindahan, hiburan, sebagai sarana pendidikan, dan juga sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhan atau dewa-dewi.
Demikian pun halnya dengan orang Timor. Pada umumnya penduduk pulau Timor memiliki aneka kebudayaan berupa adat-istiadat dan kesenian serta kebiasaan-kebiasaan yang unik, seperti tari-tarian, lagu dan seni.
Di antara berbagai tarian dan seni gerak yang dimiliki oleh masyarakat Timor, tarian Bilut atau Bidu terkenal karena selain dipakai dalam tradisi penerimaan tamu kehormatan, juga dilihat dari lenggak-lenggok gemulai tubuh penarinya, tergolong seni yang indah.
Bidu atau Bilut adalah sebuah tarian khas daerah Timor yang biasanya dibawakan oleh gadis-gadis atau ibu-ibu muda diiringi dengan okulele atau juk yaitu sejenis gitar empat tali dengan menggunakan senar dan fiol (biola) kampung.
Ada beberapa fungsi dari Tarian Bidu atau Bilut dalam masyarakat Timor, yakni:
Satu: Penyambutan Tamu Kehormatan
Tarian Bidu atau Bilut memang sejatinya menjadi tontonan yang menarik, terutama untuk menerima tamu kehormatan. Untuk itu biasanya dipilih gadis-gadis yang cantik, dengan gerak-gerik tubuh yang gemulai.
Dalam penyambutan tamu kehormatan ini, biasanya para penari akan menyuguhkan sirih-pinang sebagai kekhasan dalam penerimaan tamu bagi masyarakat Timor.
Dalam tradisi orang Timor, suguhan sirih-pinang merupakan awal atau pembuka segala macam acara. Bagi orang Timor yang beradat, setiap orang yang datang bertamu di rumah kita, suguhan yang pertama-tama diberikan adalah sirih-pinang. Tanpa suguhan sirih-pinang, orang itu dianggap tidak tahu adat.