Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Aksi Bersama Penanaman 1000 Mangrove di Sepanjang Pantai Motaain

Diperbarui: 19 November 2022   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanaman mangrove oleh P. Feliks M. Kosat SVD (dokpri)

UDARA pagi ini sangat cerah secerah hati para pencinta Lingkungan Hidup yang tergabung dalam Aksi Bersama "Laudato Si". Mobil-mobil baik milik pemerintah maupun swasta dan pribadi mengangkut para pastor dan suster dari Serikat SVD dan SSpS Timor-Indonesia menuju Halaman Gereja Santo Mikael Salore, Motaain.

Para biarawan-biarawati Arnoldus Janssen Indonesia ini sedang menunggu kedatangan rombongan biarawan-biarawati dari Negara Tetangga Timor Leste. Mereka telah merancang kegiatan aksi bersama dengan tema "Mari Menanam dan Merawat Bumi Rumah Kita Bersama" pada Sabtu, 19/11/2022.

Aksi menanam 1000 Mangrove dan Cendana itu diprakarsai oleh JPIC SVD-SSpS Indonesia-Timor Leste (Indo-Leste), dihadiri oleh Pimpinan SVD dan SSpS Provinsi Timor dan Timor Leste; Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, M.Si; Uskup Atambua yang diwakili oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua, P. Vincentius Wun SVD; sejumlah besar biarawan-biarawati, TNI/Polri dan umat dari Paroki Stellamaris Atapupu.

Pastor Vincentius Wun SVD dalam sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan Laudato Si  SVD-SSpS Lintas Negara ini dengan sebuah pengajaran khusus untuk mengingatkan para peserta akan latar belakang kegiatan aksi bersama ini, sebagai berikut:

Bumi ini adalah rumah kita bersama yang harus dipelihara, dijaga dan dirawat agar memberikan kenyamanan kepada kita dan juga generasi penerus kita. Namun karena keserakahan manusia, bumi kita bagaikan rumah yang telah rusak, bocor, sehingga kurang memberikan kenyamanan bagi manusia yang menghuninya.

Hal ini nampak dalam aneka gejala yang kita alami seperti yang dulas dan ditulis oleh Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si: "Perobahan iklim, adanya pemanasan global dan budaya membuang sampah di sembarang tempat, pencemaran lingkungan dengan bahan kimia yang digunakan untuk pertanian, dan lain-lain, cuaca ekstrim, berkurangnya air bersih dan bermutu, serta hilangnya keanekaragaman hayati".

Oleh karena itu, Paus Fransiskus dalam kesadaran penuh bersama Paus-Paus pendahulunya yang sudah mengajak umat manusia untuk suatu pertobatan ekologis secara sungguh-sungguh, kita semua dan semua orang yang berkehendak baik untuk bergandeng tangan merawat bumi kita ini dalam semangat Santo Fransiskus Asisi, Tokoh pencinta alam semesta.

Foto bersama grup Puspas usai penanaman Mangrove (dokpri)

Aksi Nyata Laudato Si

Sebagai tindakan nyata dari seruan Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si tersebut berbagai aksi bersama telah dilakukan sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline