Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

PMB Jalur Mandiri Sebaiknya Tetap Dipertahankan

Diperbarui: 25 Agustus 2022   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penerimaan Mahasiswa Baru (sumber: https://www.stai-tbh.ac.id/2020)

Meski jalur mandiri sering menjadi medan korupsi, namun sebaiknya tetap dipertahankan. Evaluasi mesti dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan karena sering disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, lantas kita menutupnya. Apakah kalau kita menutup jalur mandiri, lantas korupsi juga terhenti? Kalau memang seandainya pilihan satu-satunya bahwa korupsi yang dilakukan oleh para pihak di kampus hanya melalui jalur mandiri, maka mungkin semua pihak -bukan hanya saya saja- mendukung agar jalur ini dihapuskan!

Namun bila setelah dievaluasi ternyata jalur mandiri bukan satu-satunya jalur yang rawan korupsi, maka semua pihak mesti berpikir positif. Karena itu pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem PMB, termasuk jalur mandiri.

Semua mengetahui bahwa dalam penerimaan mahasiswa baru ada beberapa jalur seleksi, antara lain:

a. SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jalur seleksi penerimaan Maba ini didasarkan pada hasil ujian tertulis yang diikuti para calon mahasiswa secara serentak yang diselenggarakan oleh PTN. Karena diseleksi berdasarkan hasil ujian tertulis maka sudah dapat dipastikan bahwa jalur ini persaingannya sangat ketat.

b.SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jalur PMB ini didasarkan pada penelusuran portofolio akademik siswa. Artinya hanya siswa yang sungguh-sungguh berprestasi yang diterima karena terlihat dari nilai raport di SMA/K-nya.

c. SMMPTN atau Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau disebut jalur mandiri. Biasanya jalur PMB jenis ini ditetapkan oleh PTN masing-masing. Di sini pilihannya bisa macam-macam, bisa memakai nilai hasil tes SBMPTN atau disebut juga jalur kompromi.

Pada masa penerimaan mahasiswa baru atau pada tahun ajaran baru, biasanya para calon mahasiswa berbondong-bondong mengikuti seleksi. Semua berusaha kalau bisa lolos pada jalur seleksi pertama atau kedua.

Namun bila tidak lulus pada kedua jalur tersebut, maka satu-satunya jalan adalah berharap bisa lolos pada jalur ketiga. Yang menjadi persoalan di sini adalah biasanya mereka yang diterima adalah yang bisa menyetor uang dengan ketentuan khusus.

Apa maksudnya ketentuan khusus itu?

Seorang tetangga saya yang anaknya terpaksa menempuh jalur mandiri ini mengatakan supaya anaknya bisa diterima di PTN itu ia harus menyetor uang kuliah awal yang lebih tinggi dari yang lain. Sebab kalau tidak anaknya tidak bisa diterima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline