Ada banyak jalan menuju ke Roma.
Untuk mencapai kesuksesan, orang perlu mencoba berbagai cara,
metode dan strategi. Karena, kesuksesan itu tidak jatuh dari langit.
Tapi membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit!
Menjadi tua itu pasti, tetapi tua yang kaya itu pilihan. Sebuah pilihan itu mengandung banyak resiko yang harus dilalui. Resiko itu macam-macam. Topik Kompasiana, Jangan Tua Sebelum Kaya menarik untuk menjadi bahan bahasan bersama.
Di tengah dunia dewasa ini di mana kekayaan, kesuksesan dengan materialism dan hedonism menjadi sesuatu yang selalu dikejar dan diidolakan manusia. Karena itu, tidak jarang manusia saling sikut dan menjatuhkan, supaya ia bisa mencapai pilihannya itu.
Jangan Tua Sebelum Kaya
Kaya itu sesuatu yang relatif. Untuk menjadi kaya butuh banyak cara, metode dan strategi. Ada orang yang mau cepat kaya dengan cara melakukan korupsi. Ada juga orang yang mau kaya, tetapi dengan cara menabung.
Kedua-duanya ini adalah cara atau strategi untuk menjadi kaya. Tapi yang satu negatif, yang satu positif. Yang satu cepat, tetapi yang satu lagi berproses. Yang satu jalan pintas, tetapi yang satunya cukup lama. Yang jalan pintas cepat sekali menjadi kaya, tapi bisa saja hidup tidak tenang. Yang dengan menabung, prosesnya panjang dan lama, tetapi menentramkan karena mendatangkan kepuasan tersendiri.
Saya masih ingat, ketika pada tahun 2007, kami merintis berdirinya suatu lembaga pemberdayaan keuangan Credit Union. Lembaga itu kemudian kami beri nama Credit Union Kasih Sejahtera. Kini lembaga itu sudah makin besar. Sudah berusia 15 tahun. Punya gedung kantor pusat berlantai empat yang mentereng. Punya 13 kantor pelayanan dan telah memiliki asset hampir Rp 600 miliar.
Ada empat hal yang diajarkan kepada kami, yaitu kapitalisasi; kredit, menabung dan hemat.