Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

3 Tip untuk Mengawasi agar Anak Tidak Terpapar Pornografi Online

Diperbarui: 10 April 2022   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari kompasiana.com

Menarik bahwa Kompasiana mengangkat isu pornografi online yang sedang mengintai anak-anak. Dewasa ini pornografi bukan hanya rentan dialami oleh orang dewasa dan kaum muda, tetapi tidak terkecuali juga anak-anak, karena sejak kecil terutama dengan adanya pandemi covid-19, anak-anak sudah mulai bergaul dengan teknologi digital melalui pembelajaran secara daring. 

Yang ditakuti sekarang adalah penyusupan konten-konten pornografi oleh pihak-pihak atau orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab dalam konten pembelajaran. Bukan tidak mungkin, sebab dunia sekarang ini yang paling ditakuti adalah pengrusakan generasi melalui teknologi digital. Pada hal anak-anak adalah masa depan bangsa ini. Apabila anak mulai dirasuki dengan pornografi, dengan sendirinya akan merusak masa depannya. Kalau anak-anak mulai terpapar, mereka tidak tanggung-tanggung bisa membeli konten tersebut, seperti yang dilakukan oleh artis komedian Marshel dan lain-lain.

Berhadapan dengan fenomena ini diperlukan cara atau strategi tertentu untuk mengawasi agar anak tidak terpapar pornografi online. Untuk itu, kami menawarkan tiga (3) tips atau strategi yang apabila dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh secara ketat, niscaya dapat menghindarkan putera-puteri kita dari bahaya terpapar pornografi online ini.

Tips pertama: Membatasi waktu anak menggunakan HP

Satu cara untuk mengawasi anak agar dia tidak terpapar konten pornografi online adalah membatasi waktu mereka untuk menggunakan handphone. Ada rupa-rupa pembatasan waktu bagi mereka dalam menggunakan HP. Misalnya anak hanya menggunakan HP pada saat mengikuti pembelajaran online atau daring, selain itu tidak menggunakan HP. Selain itu, anak-anak juga bisa dibatasi waktu penggunaan HP, misalnya pada jam studi atau belajar, tidak diperbolehkan menggunakan HP.

Sebagai contoh: 

Anak kami yang bungsu saat ini kelas V Sekolah Dasar. Ia tidak dibelikan HP sendiri. Kalau dia mau bermain atau mengikuti pelajaran online, dia harus memakai HP milik bapa atau ibunya. Dan sesudah itu, dia harus menyerahkan kembali HP kepada bapa atau ibunya. Sedangkan kakaknya yang memiliki HP tidak diperkenankan memakai atau menggunakan HP pada jam studi di rumah yaitu antara pukul 18.00 s.d. 19.30. 

Dengan pembatasan ini diharapkan anak tidak terlalu banyak waktunya untuk mengakses konten-konten yang ada dalam HP, termasuk konten yang bernuansa pornografi.

Tips kedua: Secara berkala memeriksa histori HP milik anak.

Pada dasarnya anak-anak memiliki rasa ingin tahu, bahkan terhadap hal-hal yang baru atau yang dianggap tabu oleh masyarakat. Mereka suka mempertanyakan alasan mengapa hal ini atau itu dilarang? Karena itu, sering dengan diam-diam mereka mau mencari tahu isi dari konten-konten tertentu yang ada di HP atau pun di Laptop.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline