Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Remah-Remah Kehidupan (24)

Diperbarui: 14 November 2021   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BADAI PASTI BERLALU

 KISAH

 Saat ini dunia kita sedang sakit. Badai demi badai terus menerjang. Belum pulih betul  kejadian luar biasa akibat kasus Demam berdarah (DBD) di berbagai belahan dunia, begitu pun virus flu burung belum hilang total. Dunia kita dihebohkan lagi dengan virus mematikan yang baru bernama: "Novel Corona Virus desearse" atau "Covid-19". Berbagai belahan bumi mengalami betapa virus mematikan itu membunuh tanpa ampun. Mulai dari Wuhan di China sana, hingga Kuan-kuan (kampung: bahasa Dawan-Timor) menelan banyak korban.

Berbagai strategi diambil pemerintah untuk menekan jatuhnya banyak jiwa tak berdosa.  Dengan apakah semua kejadian ini diumpamakan? Ada sebuah kisah datang dari negeri anta beranta tentang seorang laki-laki yang tinggal di suatu kerajaan dijatuhi hukuman mati karena dianggap mencuri kuda sang raja.

Suatu hari seekor kuda raja terlepas dari kandangnya dan muncul di sekitar rumah pemuda itu. Ia tidak tahu kalau kuda itu milik raja. Ia senang karena beruntung menemukan binatang yang sangat bagus tersebut. Sementara itu, sang raja tidak tahu bahwa kudanya terlepas dari kandangnya. Raja memerintahkan tentara-tentaranya untuk mencari dan menemukan pencuri kudanya. Para serdadu akhirnya menemukan kuda tersebut di rumah pemuda tadi. Sekalipun memprotes bahwa ia menemukan kuda itu di depan rumahnya, ia toh divonis sebagai pencuri kuda sang raja.

Ketika dihadapkan kepada raja, pemuda itu berkata: "Tunggu dulu! Saya akan membuat perjanjian dengan Tuan. Bebaskan saya dan saya akan memelihara kuda ini selama setahun dan mengajarinya bernyanyi. Apabila Tuan datang tahun depan dan kuda itu tidak bisa bernyanyi, silakan Tuan mengambil kuda Tuan dan saya akan menerima hukuman ini."

Sang raja ragu-ragu. Namun ia tertantang juga dengan usulan pemuda itu. Maka, raja pun setuju dengan usulan sang pemuda. Seorang teman pemuda itu berkomentar, "Apa kau sinting? Perjanjian macam apa itu?"

Pemuda itu menjawab, "Saya sedang dan sudah pasti berhadapan dengan kematian. Dengan cara ini sekurang-kurangnya saya masih punya setahun lagi untuk hidup. Banyak kemungkinan bisa terjadi dalam waktu setahun ini. Saya mungkin mati secara alamiah. Raja itu mungkin juga wafat dan saya akan dibebaskan dari hukuman ini. Siapa tahu? Kuda itu mungkin bernyanyi."

PESAN UNTUK HIDUP:

 1.   Cobaan dan derita merupakan bagian integral dari keseluruhan hidup kita. Kita harus menghadapi persoalan-persoalan atau virus dalam hidup setiap hari. Sebagian persoalan lebih serius daripada yang lain. Sebagian orang mungkin melihat seakan-akan tidak ada solusinya. Akan tetapi, bila kita sadar bahwa setiap persoalan yang kita hadapi pada akhirnya akan berakhir, suatu saat kita akan keluar dari persoalan itu dengan kondisi yang lebih kuat lagi.

2.   Memang cukup sulit untuk mempercayai bahwa hal baik bisa muncul bahkan dari situasi yang paling buruk sekalipun. Jika kita hidup dengan semangat bahwa akan selalu ada harapan dan segala hal akan menjadi lebih baik, kita pasti akan bahagia. Badai pasti berlalu!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline