Gemerisik pepohonan mengiringi hujan jatuh di beranda kalbu
Aku terjerembab pada kedalaman jurang rinduku yang menyeruak
Lalu beku dalam gigil memeluk bayangmu
di heningnya malam
Sedangkan cahaya dian ini tak mampuh menghangatkan jiwaku
Mencoba menyibukan diri dengan hayalku
Tapi ia tak pernah sanggup menjauhkan
kenangan ini
Tinggalah aku disini bersama jiwa yang rapuh
Beberapakali aku menemukan mimpi
dalam hayalku
Ada rindu yang selalu jatuh pada dinginnya sepih
Namun setiap kali hayalku terhenti,
aku masih memikirkanmu.
Aku selalu berharap engkau hadir di setiap mimpiku
Agar dapat menyulam imaji dan kenangan yang ada
Kemudian, aku akan mengatakan bahwa aku selalu merindukanmu."
Tidak perduli seberapa jarak itu
menyakitkan
Taukah engkau jarak itu sebenarnya tak pernah ada
Saat mengingat wajah dan matamu menatapku dalam teduh
Kamu itu sederhana tapi di hatiku kamu tetap yang istimewa."
Kenapa harus kamu yang memenuhi ruang pikiranku
Engkau yang di sana,,,
Melalui rasa rindu yang bergejolak dalam hatiku
Aku sangat membutuhkan sentuhan peluk kasih sayangmu
Aku ingin merasakan hangat tubuhmu
Aku ingin selalu berada di sisimu
Jangan biarkan hati ini tak mampuh membendung segala kerinduan ,
Bantulah aku agar menghilangakan rasa ini
Berharap,kesibukanmu semoga menjadi pengingat bahwa aku selalu menunggu kabar darimu
Engkau yang ada dalam imajiku
Aku merindukanmu...
Jakarta 06 Juni 2020
Kopi Hitam ( M'abstrak )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H