Lihat ke Halaman Asli

Kasir Alfamart Mencoba Membohongiku

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulang kerja, aku coba singgah ke tempat dimana penjual sop kambing biasa mangkal. Naik motor, tak sampai lima menit akhirnya tibalah aku di tempat tujuan. Kulayangkan pandangan ke sekeliling, namun tak terlihat penjual sop kambing itu. Saat mencoba bertanya ke ibu-ibu penjaga warung, ternyata bapak penjual sop kambing sedang tidak berjualan, sejak hari pertama Lebaran Idul Adha. "Mungkin masuknya Senin depan, Mas," katanya.

Aku pun bergerak pergi, menuju rumah makan Padang yang tak jauh dari sana, ternyata masih buka. Padahal, kalau sudah jam tujuh malam, biasanya dagangannya sudah habis. Sambil memikirkan menu buat makan malam, aku lihat hidangan yang tersaji, tinggal rendang dan tunjang. Aku pun memilih tunjang. "Bali sabungkuih, Pak," kataku.

Lepas beli makanan, aku teringat akan minyak rambutku di rumah, sudah hampir habis. Kujalankan motor menuju minimarket Alfamart Cipto Mangunkusumo Bdl. Kusebut merek salah satu minyak rambut yang menggunakan nama orang Indonesia. "Ada," kata pegawai pria Alfamart.

Lalu aku diberi minyak rambut dimaksud, dan bergerak menuju kasir. Ada dua orang yang juga akan hendak membayar belanjaan di depanku. Sambil menunggu, aku lihat barang-barang yang dipajang dan berpikir barang apa lagi yang dibutuhkan. "Ah, tak ada lagi," gumamku dalam hati.

Tiba giliranku, disambut oleh pegawai wanita. Berikut percakapanku dengannya.

"Ini aja, Mas," tanyanya.

"Iya."

Sejenak ia meng-scan barcode yang terdapat pada bungkusan minyak rambut, lalu melihat ke arah monitor dan berkata: Rp 15 ribu.

Aku keluarkan selembar uang Rp 50 ribu. Sekejap ia berikan belanjaanku beserta uang kembalian, Rp 35 ribu. Merasa ada yang kurang, aku masih tetap berdiri di depan si mbak tersebut, karena menunggu struk belanjaanku yang sedang dicetak. Setelah itu, tiba-tiba saja ia membuang struk tersebut ke bawah meja. Spontan aku bertanya: Struknya mana?

Mbak tersebut langsung mengambil struk yang ia buang tadi.

"Mana ya tadi. Ini ya, eh bukan," katanya saat salah ambil struk bekas belanjaan orang lain. Ternyata sudah ada beberapa struk lain yang dibuang di bawah meja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline