Lihat ke Halaman Asli

Belajar dari Abraham dan Lot Memilih: Pilihan Antara Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Diperbarui: 2 Februari 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Melihat Kisah perjalanan Abraham dan Lot dalam menentukan pilihan dapat menawarkan kepada perspektif yang sangat dalam akan pengambilan sebuah keputusan dan dampak terhadap masa depan.

Artikel ini berupaya menawarkan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap cukup logis sekaligus rasional, berkaca dari kedua Tokoh Alkitab yaitu Abraham dan Lot, saat berada tengah padang gurun, Abraham dan Lot memilih dan menentukan jalur hidup mereka, ini memberikan kita pemahaman akan cara manusia membuat dan menentukan keputusan dalam memilih.

Karena kita bicara tentang menentukan, memutuskan dan memilih, maka untuk itu ada dua hal yang harus kita hadapi yaitu:

1. Jangka Pendek: jangka pendek adalah ketika kita Menentukan, memilih dan memutuskan dalam hal  hal-hal yang berkaitan dengan hubungan sehari-hari dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi jangka pendek misalnya memilih jenis makanan, minuman ataupun pakaian yang akan kita kenakan, sedangkan

2. Jangka panjang: jangka panjang berkaitan dengan kita menentukan, memilih dan memutuskan dalam hal-hal  yang berkaitan dengan apa yang tidak kita bayangkan akan terjadi dikemudian hari, penentuan pilihan jangka panjang dapat kita prediksi namun karena jangka panjang maka pilihan seperti ini akan juga berdampak baik maupun buruk terhadap kita.

Dari dua pilihan ini mari kita belajar dari kitab kejadian 13: 1-18, yang menceritakan kepada kita bagaimana kedua pilihan akan sangat berdampak baik begitu juga akan berdampak buruk bagi kita 

  • Memetakan Perjalanan Abraham dan Lot

Kisah dimulai saat Abraham dan Lot hidup  sebagai keluarga yang besar. Dengan kelimpahan harta yang mereka miliki, dan karena kelimpahan ini pertikaian muncul di antara gembala mereka. Abraham sebagai seorang yang bijak menyadari bahwa konflik seperti ini dapat merusak kedamaian keluarga mereka, kemudian sebagai solusi ia mengajukan berpisah. Ia memberikan Lot kebebasan untuk memilih tanah yang diinginkannya.

Lot yang setuju akhirnya memilih wilayah atau daerah yang subur, wilayah ini dekat dengan kota Sodom, yang terkenal akan kekayaan dan gaya hidup hedonis. Sedangkan, Abraham justru memilih untuk tinggal di padang gurun. Dari kedua pilihan mereka ini mewakili dua pendekatan yang berbeda pula terhadap hidup yang mereka jalani: Lot cenderung memilih yang instan, sesuatu yang memberikan keuntungan segera, atau yang saya bahas di atas yaitu jangka Pendek sementara Abraham justru lebih memperhatikan masa depan atau lebih melihat visi jangka panjang.

  • Model Manusia Memilih

Tentu dari Kisah ini dapat dihubungkan dengan model manusia dalam memilih seperti kehidupan sehari-hari. Kadang-kadang, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang berkaitan dengan kepuasan segera, seperti membeli pakaian baru atau menikmati kenikmatan instan. Ini sering kali merupakan keputusan impulsif yang melayani kebutuhan jangka pendek.

Sedangkan di sisi lain, kita dihadapkan untuk menentukan pilihan yang bersifat jangka panjang, seperti memilih pasangan hidup atau mendukung pemimpin politik. Keputusan-keputusan ini memerlukan pemikiran mendalam, pertimbangan nilai, dan proyeksi akan dampak yang terjadi di masa depan. Untuk itu, ada baiknya kita juga belajar dari Abraham yang memilih tanah gersang, namun dengan suatu keyakinan bahwa ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil yang baik di masa depan.

  • Pilihan dan Konsekuensi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline