Lihat ke Halaman Asli

yosafat

Train Your Mind

Plankton vs Cabai

Diperbarui: 20 September 2022   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Masyarakat Internasional sedang makan setumpuk cabai rawit , makan satu demi satu, terus-menerus, sampai wajahnya semakin tampan, air matanya mengalir dan binar di matanya "seperti pelangi sehabis hujan" , semoga tergenapi cinta kasih setia Tuhan. Itulah yang terjadi ketika kita makan terlalu banyak cabai pedas . Ia masih terus mengunyah cabai itu ketika ada orang datang dan bertanya kepadanya, " Mengapa kamu banyak makan cabai pedas?".Manusia itu berkata

," Aku sedang mencari cabai yang manis!"

Inilah yang orang lakukan dalam hidup entah dalam menjalin hubungan, tempat, atau pekerjaan, selalu mencari yang manis.  Tentu saja ,tidak ada cabai yang manis. Cabai tetaplah cabai, semua cabai pedas  .Oleh karena itu, jangan menyia-nyiakan waktu untuk terus makan dan makan, dan berharap akan menemukan cabai yang manis dalam hidup

Inilah sesuatu yang harus kita alami sendiri. Jika kita pintar, kita tidak harus terpukau kehidupan sehari-hari. Ini lebih dari sekedar mengerti perasaan sukacita namun juga mengerti perasaan kawan dari sukacita, yakni mengenali kebahagiaan yang "sejati". Jika kita hanya memusatkan perhatian pada sukacita kehidupan, ini tidak akan menjadi insentif pendorong yang cukup bagi orang untuk melakukan hal-hal yang dibutuhkan guna menemukan kreativitas dan inovatif  meskipun dari ruang yang hampa.

Jika kita mulai memikirkan mengenai hal itu dan mencoba mencari cara dan jalan untuk mendapatkan hal-hal yang kita sukai, hanya yang merdu  dan hebat, hanya makanan enak , hanya tempat yang kita suka ,kita akan mengetahui  bahwa kita hanya sebatas impian yang takkan pernah bisa mendapatkannya (impian doa). Mustahil, kita akan berlari mengitari seluruh dunia selamanya. 

 Biksu Buddha sering mengatakan kita mencari ikan sapu-sapu berkumis .
 "Ikan Sapu-sapu jelas tidak berkumis !" Itulah mengapa sukacita sejati di alam fisik ini mungkin suatu saat atau suatu hari akan bisa ditemukan. Saya dapat bicara dan mengenali sukacita yang menggapai    alam teratur/tertib sosial, kepuasan pelanggan dan/atau umat . Tepat waktu, kita hanya bisa mengusahakan momen-momen kebahagiaan yang dalam sekejap.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline