Lihat ke Halaman Asli

Fungsi Sosial Internet: Menunjang Layanan Transportasi Umum

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saat ini saya bertugas di UPTD Trans Jogja Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika DIY. Trans Jogja adalah layanan angkutan umum perkotaan yang diinisiasi oleh pemda DIY sejak tahun 2008 sebagai upaya mereformasi angkutan umum perkotaan. Landasan pemikiran kebijakan ini adalah terus merosotnya tingkat keterisian (load factor) angkutan umum di Yogyakarta sejak tahun 2005.

Rendahnya tingkat keterisian ini karena buruknya kinerja layanan angkutan umum reguler itu sendiri. Layanan angkutan umum reguler, sebagaimana kita ketahui bersama, jauh dari terpenuhinya rasa aman, nyaman dan relatif tidak terjangkau, baik dari cakupan area layanan maupun kuantitas armada ideal. Kondisi yang telah berjalan dalam jangka waktu lama ini membuat masyarakat kemudian memilih kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi utama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai manusia.

Hanya saja, opsi ini membawa dampak negatif lain yang sangat besar.

Para ahli transportasi dimanapun telah sepakat bahwa pertumbuhan jaringan jalan tidak akan pernah mampu mengimbangi tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor. Dari sini terlihat bahwa ketika populasi kendaraan bermotor sudah terlalu banyak di jalan, maka ruas jalan akan makin sesak dan inilah yang disebut macet. Dampak macet luar biasa: pemborosan waktu dan tenaga di jalan raya, pemborosan konsumsi bahan bakar minyak, peningkatan polusi, menurunnya kualitas hidup warga kota dan merebaknya perilaku individualisme di jalan raya. Kemacetan saat ini bukan hanya momok DKI Jakarta tapi juga semua kota-kota besar di Indonesia.

Setelah memasuki enam tahun operasional hingga tahun 2014 ini, respon masyarakat Yogyakarta terhadap layanan Trans Jogja cukup baik. Ini terbukti dengan tingkat keterisian yang telah melampaui angka 30%. Angka ini memang masih jauh dari angka ideal yaitu 75%. Penyebab yang sering dikaitkan adalah karena Trans Jogja tidak memiliki jalur khusus (busway) seperti Trans Jakarta sehingga masih banyak orang yangbelum alih moda dari kendaraan pribadi ke Trans Jogja. Namun bukan berarti Trans Jogja tidak punya prestasi. Tahun 2012 lalu, Trans Jogja mendapatkan penghargaan MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai layanan bus transit pertama di Indonesia yang mengaplikasikan uang elektronik perbankan sebagai tiket bus secara multibank. Selain itu Kementerian Perhubungan juga memasukkan Trans Jogja sebagaitiga besar layanan bus transit dengan kinerja terbaik di Indonesia, bersama-sama dengan Trans Jakarta dan Trans Musi Palembang.

Sebagai layanan transportasi modern, Trans Jogja juga tidak lepas dari teknologi. Penggunaan kartu elektronik bagi setiap penumpang Trans Jogja memunculkan kebutuhan untuk melakukan pemantauan data secara elektronik untuk mengetahui data transaksi, baik secara harian, bulanan atau tahunan. Memang fitur sistem monitoring ini telah ada sejak awal dalam bentuk aplikasi komputer. Namun seiring dengan terus meningkatnya kuantitas penumpang Trans Jogja, maka juga diikuti oleh kebutuhan akses data yang juga meningkat, tidak hanya pada saat di kantor saja namun harus bisa terpantau setiap saat. Disinilah kemudian paket internet gratis seolah menjadi dewa penyelamat dan mayoritas aparatur birokrasi, termasuk di kantor saya, telah menggunakan ponsel cerdas (smartphone) yang memungkinkan untuk mengakses internet. Dengan adanya paket internet gratis, sangat membantu saya sebagai staf untuk mempercepat akses data yang selanjutnya menjadi data penting untuk melakukan analisa data trend transaksi.

Paket internet gratis juga memungkinkan saya untuk merespon dengan cepat setiap keluhan yang dikirim oleh penumpang. Jam layanan Trans Jogja sejak 05.00-21.30 WIB termasuk di hari libur tentunya melampauijam operasional kantor sementara disisi lain, masyarakat juga memiliki pengharapannya sendiri atas kinerja layanan Trans Jogja tanpa mengenal hari dan jam kerja. Saluran komplain pun saat ini jug tidak hanya terbatas pada telepon atau pesan singkat saja, namun juga melalui fitur media-media sosial dan e-mail sehingga dengan demikian, setiap keluhan yang muncul dapat direspon dengan cepat sebagai data tindak lanjut melalui klarifikasi resmi. Adanya respon awal yang cepat sangat membantu pemenuhan kepuasan pelanggan. Inilah kegunaan berikutnya dari paket internet gratis. Dan kegunaan lainnya sebagai hubungan antara paket internet gratis dengan fitur-fitur media sosial adalah berguna mempercepat pembaharuan(update) status tentang operasional Trans Jogja seperti misalnya jika ada program diskon tarif, pengalihan jalur karena ada keramaian tertentu ataupun informasi lainnya.

Kemanfaatan paket internet gratis lainnya adalah memudahkan akses bagi saya untuk memperoleh referensi-referensi yang diperlukan untuk keperluan pembuatan makalah, kertas kerja atau menggali data tentang perkembangan manajemen layanan transportasi dari kota atau negara lain di dunia. Bukan sekali dua kali saja saya mendapatkan tugas sebagai narasumber ataupun membuatkan materi presentasi bagi pimpinan. Dengan adanya paket internet gratis, maka hal ini sangat memudahkan saya untuk mengakses internet, bahkan diluar kantor sekalipun, untuk mengumpulkan referensi yang dianggap perlu untuk mempermudah penyusunan materi presentasi untuk selanjutnya didiseminasikan di antara pihak-pihak terkait. Adanya forum-forum seperti ini sangat penting sebagai sarana koordinasi dan pertukaran informasi dalam rangka penyempurnaan kebijakan mengenai layanan transportasi perkotaan Trans Jogja.

Beberapa kemanfaatan paket internet gratis sebagaimana diatas merupakan nilai tambah internet yang bernilai sosial tinggi. Saya sebut sosial karena sebagai instansi pemerintah, Dishubkominfo DIY tidak diperbolehkan menjalankan bisnis atau mencari keuntungan. Adanya Trans Jogja bukan untuk kepentingan instansi, tapi untuk masyarakat sehingga kalau ada pertanyaan siapa yang diuntungkan oleh Trans Jogja, jawabannya adalah masyarakat Yogyakarta karena mereka memiliki layanan transportasi yang berkualitas relatif lebih baik. Jadi kalau internet gratis ini bisa diaplikasikan segera, maka tunggu apa lagi? I WANT IT NOW!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline