Gerakan Ketahanan Makanan dalam Era Wabah Pandemi Covid-19
Wabah Covid-19 telah menyebabkan terganggunya aktivitas perekonomian pada seluruh lini usaha, salahnya sektor pertanian. Satu diantara sekian imbas yg wajib diantisipasi herbi imbas Covid-19 merupakan ketersediaan kuliner buat semua rakyat. Gerakan Ketahanan Pangan (GKP) yg dikenalkan Kementerian Pertanian pada era virus corona kini wajib didukung sang seluruh pihak, Lebih khususnya para petani & penyuluh menjadi ujung tombak gerakan sektor pertanian.
Gamabar diambil dari Sumber
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTLkgJqHaXqGhd36RsWVJrgZPIQ304OuTP_ZA&usqp=CAU
Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian menyatakan Covid-19 telah melumpuhkan seluruh sektor kehidupan. Kegiatan perekonomian warga perlahan mulai berhenti, layanan jasa sangat terhalangi, begitujuga sektor pertanian mendapat imbas yg relatif berat. Gangguan yg lebih berat lagi mampu dipandang dalam sistem distribusi & pemasaran.
Sebagai upaya & tindakan nyata, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM Pertanian sudah mempersiapkan 4 metode tindakan upaya mencapai ketahanan kuliner. Yang pertama mempertinggi produksi. Mengajak petani meningkatkan kecepatan penanaman padi dalam Musim Tanam 2020 menggunakan luas 6,dua juta ha, peluasan huma rawa Provinsi Kalimantan Tengah 164.599 ha, termasuk internal huma rawa 85.456 ha & eksternal huma pertanian 79.143 ha. Yang kedua, terversifikasi kuliner lokal. Kementerian pertanian akan berbagi versifikasi kuliner lokal berbasis kearifan lokal yg betitik penekanan dalam satu komoditas yg utama. Yang ketiga, memperkuat simpanan & sistem logistik kuliner menggunakan cara memperkuat simpanan beras pemerintah provinsi (CBPP), selanjutnya memperkuat simpanan beras pemerintah kabupaten/kota (CBPK). Yang keempat, berbagi pertanian modern, menggunakan cara melalui perkembangan smart farming, berbagi & memanfaatkan screen house bertujuan mempertinggi produksi komoditas hortikultura bila telah nir ekspresi dominan tanam, perkrmbangan bahan kuliner korporasi petani, & perbangan food estate buat menaikkan output kuliner utama (beras/jagung).
Pada era pandemi Covid-19. Untuk jangka saat singkat rencana SOS atau emergency, misalnya menjaga stabilitas harga kuliner & menaikkan buffer stock. Agenda saat menengah dilakukan menggunakan melanjutkan padat karya dalam era Covid-19, diversifikasi kuliner lokal, membantu persediaan kuliner dalam wilayah defisit, mengantisipasi kekeringan, mempertahankan produtifitas semangat kerja pertanian melalui donasi-donasi saprodi & alsintan, menaikkan family farming, menjaga & membantu kelancaran distribusi kuliner, peningkatan ekspor pertanian, mempertinggi Kostratani. Rencana sementara rencana saat panjang (seterusnya), misalnya menaikkan produksi 8% setiap tahun & meminimalisir kekurangan output (losses) sebagai 6%.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI