Lihat ke Halaman Asli

PRIHATIN

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak pertama kali melihat dirinya, sejujurnya saya hanya simpati dan menaruh sedikit asa padanya.
Tak pernah terselip sedikit pun ada kekaguman berlebihan, ataupun menjadikan dirinya sebagai tempat untuk menaruh berjuta asa. Seperti yang dilakukan oleh berjuta orang lain di luar sana.

Benar dia gagah.
Benar dia memiliki pembawaan karismatik.
Benar dia terlihat beribawa.
Benar bahwa semua itu hanya penampakan saja.

Tahun berlalu, penampakan semakin menunjukkan wujud nyatanya.
Dia tak segagah penampakannya.
Dia tak sekarismatik yang terlihat awalnya.
Dia tak se-ber-wibawa yang terlihat dahulu.

Menyisakan sedikit rasa penasaran.
Kenapa laki-laki gagah perkasa ini suka sekali mencurahkan isi hatinya tanpa melihat keadaan sekelilingnya.
Kenapa laki-laki gagah perkasa ini sentimentil mellow begini? Berbanding terbalik dengan postur kekarnya.
Kenapa laki-laki ini hanya bisa bilang "PRIHATIN" dan "MENGECAM" terhadap rupa-rupa permasalah yang menimpa pada (sebagian) orang-orang yang pernah terpesona dan terpikat olehnya.
Kapan kah laki-laki gagah ini terbangun dari tidurnya, membuka matanya, membuka telinganya, membuka nuraninya untuk melihat dan mendengar jutaan tangis orang yang kehilangan harapan untuk tanah tercinta ???




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline