Lihat ke Halaman Asli

Perselisihan Kelompok NTT Sebenarnya Bukan dengan Sertu Heru Santosa

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa kelompok NTT yang dihabisi di Lapas Cebongan, Sleman, tersebut? Geng yang sangat terkenal di Kota Gudeg itu disebut kelompok NTT. Mereka adalah pemain baru di Jogja, namun mereka disegani karena anak-anak NTT ini pemberani dan bernyali tinggi.

Baru eksis setahun terakhir, namun kelompok NTT tersebut sangat terkenal karena mereka berani menyerang kelompok-kelomp­ok lain yang sudah lebih dahulu matang di Jogja.

Baru tiga bulan lalu kelompok NTT ini menyerang kelompok Sotong di Karangkajen. Sotong adalah nama yang cukup terkenal dan disegani di dunia jasa pengamanan di Jogja. Geng NTT ini juga merambah ke proyek pengamanan hiburan dunia malam. Mereka terlebih dahulu menaklukkan geng Harun yang selama ini terkenal sebagai pemegang bisnis hiburan malam di Jogja. Memang anak-anak NTT ini nyalinya besar dan mereka tidak takut mati.

Kiprah geng NTT di Jogja semakin berkibar setelah Juan, salah satu korban penembakan, masuk mem-back up. Bagaimanapun, latar belakangnya sebagai pecatan Polisi semakin membuat kelompok NTT tersebut semakin kuat dan percaya diri. Mereka menguasai keamanan di seluruh kafe-kafe besar di seantero Jogja.

Selain Hugo’s Cafe, geng NTT itu juga menguasai beberapa kafe lain. Mereka menyerang dan mengusir kelompok-kelomp­ok lain yang sudah lebih dulu memegang. Selain nyali yang besar, geng NTT tersebut semakin kuat karena para sesepuh preman-preman lama di Jogja atau yang diistilahkan dengan sebutan "Gali" sudah ditaklukan oleh mereka.

Saya lama tinggal di Jogja dan menjalani kehidupan dunia malam di kota gudeg sebelum akhirnya saya memutuskan hijrah ke Jakarta yang lebih menjanjikan. Dulu pembagian jatah preman di Jogja dibagi dalam daerah-daerah per kecamatan. Ada preman penguasa Sayidan, Badran, Terban, Karangkajen, dan lain sebagainya. Sekarang para pemain lama tersebut sudah ditaklukan oleh geng NTT tersebut.

Keributan di Hugo’s Cafe awalnya sepele, namun tanpa sengaja berujung pada kematian Sertu Heru Santosa. Heru adalah anggota Denintel Kodam IV/Diponegoro yang pernah menjadi anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartasura.

Perselisihan kelompok NTT itu sebenarnya bukan dengan Heru langsung, tapi dengan anggota satuan lain yang pernah cekcok dengan mereka. Kelompok empat orang itu memang punya banyak musuh sehingga hal ini memudahkan aparat cuci tangan dan membentuk alibi.

Korban nyawa dalam kasus ini adalah hal yang sudah biasa dalam dunia preman. Resiko terjun dalam dunia ini hanya dua, yaitu resiko masuk penjara dan resiko kehilangan nyawa. Ini adalah resiko pekerjaan yang sudah dimengerti oleh para pemainnya. Jadi tidak ada yang perlu disesali dan diratapi karena jalan hidup masing-masing orang berbeda.

Kasus pembantaian ini justru tidak akan bisa melumpuhkan geng NTT untuk tetap eksis di Jogja. Justru dengan adanya kejadian ini, nama kelompok NTT akan semakin berkibar di Jogja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline