Lihat ke Halaman Asli

Mempertanyakan Kebebasan Berpendapat yang Sebenarnya

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makin banyaknya komentar pedas akhir-akhir ini membuat saya sebagai penikmat berita merasa kurang nyaman dan bertanya-tanya apa sebenarya tujuan mereka. Tak tanggung-tanggung mereka mengungkapkan kebencian, ketidaksukaan terhadap siapa atau apa yang sedang diberitakan dengan bahasa yang kurang sopan dan dilakukan secara terang-terangan di depan umum. Salah satu contohnya adalah pada waktu pilpres yang lalu, hampir semua berita yang memuat tentang kedua calon pemimpin negara dipenuhi dengan “perang” komentar antar kubu pendukung masing masing calon yang sifatnya menjatuhkan kubu lawan. Entah mengapa sejak saat itu saya merasa kebebasan berpendapat, dalam hal ini berkomentar, pada saat ini disikapi oleh sebagian masyarakat kita sebagai kebebasan mengungkapkan pendapatnya tanpa memperhatikan etika dan sopan santun.

Mengemukakan pendapat memang sah sah saja karena merupakan hak asasi manusia, namun lebih baik hak tersebut digunakan seperlunya dan secara bijak dengan menghormati aturan moral yang ada di masyarakat. Saya rasa tidak ada salahnya untuk kita belajar tentang etika, moral, dan kebebasan berpendapat yang sebenarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline