Lihat ke Halaman Asli

Pengemis Anak, Haruskah Berbagi?

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Melihat anak-anak kecil yang mengemis di perempatan lampu merah …..

Siapa yang tak iba?

Siapa yang tak meringis?

Siapa yang tak ingin berbagi?

Rasanya, sebagai manusia normal yang masih punya hati kita semua setuju pada prinsip berbagi terhadap yang membutuhkan. Sekecil apapun itu.

Tapi benarkah kita harus ‘berbagi’ dengan anak-anak kecil yang rutin mengemis di perempatan lampu merah?

Pantaskah kita ‘berbagi’ dengan anak-anak kecil yang rutin mengemis di perempatan lampu merah?

Aku meyakini, tidak ada satu anakpun di dunia ini yang bercita-cita menjadi pengemis. Pun anak-anak kecil yang sering kita jumpai di perempatan lampu merah untuk mengemis.

Kawan, “Anak-anak mengemis di pinggir jalan …. Anak-anak ini di karyakan”.

MEREKA MENJUAL IBA UNTUK MEMPEROLEH UANG.

Kawan, “Anak-anak mengemis di pinggir jalan …. Anak-anak ini menjadi komoditi para orang tua/mafia pengemis”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline