Lihat ke Halaman Asli

Siapa Bilang Partai Hanura, PBB, dan PKPI Tidak Penting!

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13992673551395102503

Mencapai Presidential Threshold kelihatan sangat berat, kalau kita melihat manuver atau ‘hingar bingar’ nya kerja Partai Papan Atas (yang menurut quick qount memperoleh suara tinggi)  sebagai Partai pengusung Calon Presiden dan di sisi lain Partai Papan tengah  yang sebelumnya mengusung Calon Presiden harus ‘legowo’ menjadi pengusung Cawapres dan bergabung dengan Partai Papan atas tersebut.

Sebagai orang awam dan netral mau nggak mau ya harus mengikuti setiap perkembangan ini,  bagi saya, kegiatan yang dilakukan partai dalam membentuk koalisi beserta dampaknya plus hingar bingarnya Partai dalam berkoalisi ataupun beroposisi bagi saya merupakan track  record masing masing Partai dan secara pribadi sangat berguna dalam menentukan pilihan.

Melihat perkembangan sampai saat ini dengan memperhitungkan batas akhir pendaftaran Capres maka saya memprediksi bahwa Pengusung Calon Presiden adalah 3 (tiga) Poros yaitu :


  1. PDI-P yang sudah “enjoy” dan  mencapai ambang batas dengan Nasdem.
  2. Golkar akan tetap mengajukan Capres meski elektabilitasnya paling buncit, tapi karena sudah dianggap “tradisi” sebagai sebuah Partai Papan atas . Dan mungkin “harga diri” (mosok kalah sama partai pengusung Capres yang angka perolehannya lebih kecil).
  3. Gerindra mempunyai Capres yang elektabilitasnya menurut survey terus naik tapi belum mempunyai partner koalisi tetap dan memerlukan banyak partai dalam berkoalisi untuk mendukung ambang batas.

Sedangkan untuk membentuk poros baru, bisa dikatakan “nonsense” karena :


  1. Poros Islam dengan anggota Partai Papan Tengah tidak mungkin terbentuk, melihat hasil perolehan yang perbedaan angkanya sangat tipis, masing-masing Partai akan “ngotot” dan merasa berhak dalam posisi Capres.
  2. Demokrat kemungkinan juga tidak akan membentuk poros baru meski ada konvensi Capres, karena kemungkinan beberapa hal yaitu : sudah lelah dalam mengurusi koalisi selama 5 tahun yang realitanya seperti KUALItraSI (tempatnya trasi atau tempat/gentong dari tanah liat berisi bumbu masakan jawa yang baunya kecut … heheheh… ), selain itu juga memperhitungkan batas waktu pendaftaran serta juga hasil Pileg 2014 (banyak Caleg Demokrat yang berpengalaman tidak terpilih kembali) dan kemungkinan keputusan terakhirpun   dalam Pipres ini akan memilih oposisi.

Dan yang perlu digarisbawahi, meski Partai Papan tengah sudah mendekati atau didekati Partai Papan Atas pengusung Capres dan mungkin sudah 90% mengalami kemajuan dalam ‘deal’, tapi yang pasti toh semuanya “menunggu keputusan resmi”..???.

Itulah sebenarnya peluang Hanura, PBB dan PKPI yang disebut Partai Papan bawah (karena perolehan suaranya) untuk segera bekerja dan bermanuver dalam bekoalisi dengan Partai Pengusung Capres khususnya Golkar atau Gerindra yang belum mendapatkan nilai ambang batas. Silahkan anda aktif “sowan” kepada partai yang berpeluang dalam Capres dengan menawarkan program dan kalau perlu menawarkan orang partai atau luar partai yang mempunyai kapabilitas untuk duduk dalam kabinet nantinya. Karena suara anda meski papan bawah adalah penting karena nilai tawar anda sebenarnya tinggi untuk saat ini.

Dan ingat jangan menunggu setelah Pilpres, karena apabila kita ibaratkan Partai itu sebuah Perusahaan maka nilai saham perusahaan anda akan turun, karena akan ada Partai yang kalah dalam Pilpres, salah satunya pasti akan berkoalisi dalam kabinet, yang mengakibatkan Partai anda akan tersingkir. Jangan patah hati, tetap semangat brow….!!!!

Dan saya pikir toh semua Partai mempunyai keinginan yang sama “demi kepentingan rakyat” (meski kelihatannya klasik ya…..? … ihik)

Suwun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline