Lihat ke Halaman Asli

Aku Bukan Dia

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku bukan dia “ Sebuah teriakan dengan nada yang begitu tegas dan berwibawah yang pasti suara itu telah menghentikan langkahku dan membuatku penasaran, apa gerangan yang terjadi, aku lihat disisi kananku, tidak ada orang, lalu aku menoleh kearah kiri, disitu aku lihat ada dua orang, yang satu berbadan tegap, berambut cepak, yang satunya lagi seorang wanita cantik berwajah baby's face dan terkesan manja yang pasti putih mulus khas cewek manado. “ ya emang bukan” jawab wanita itu dengan dengan nada polos tanpa ekpresi. Sekali lagi ini membuatku penasaran yang akhirnya membuatku memutuskan untuk duduk dibelakang mereka sambil memaikan kamera canon EOS 550D milikku. “ mau ditaru dimana mukaku” teriak pria itu dengan penuh ekpresi kemarahan, namun wanita itu Cuma diam sambil memakan Silverquin nyaris tanpa ekpresi, “ coba kamu pikir, satu kantor melihat photo ciumanmu dengan cowok lain. “ “ sudah” jawabnya, masih dengan wajah polos, dan semakin membuat emosi pria itu, “apa yang kamu pikirkan” “ aku salah, maaf “ “ Cuma itu. kita putus!!!!! “ sepertinya kali ini emosinya sudah sangat memuncak, namun dengan suara yang tak berdosa wanita itu berkata “ tapi aku tidak bisa hidup tanpamu” dengan ekperi yang cool pria itu berkata “ sekarang aku yang tidak bisa hidup dengan mu” sambil berlalu meninggalkan wanita itu sendiri, sedangkan wanita itu hanya bisa menatapi kepergianya, masih dengan wajah tanpa ekpresi.

Walaupun dengan ekpresi yang sangat datar, tapi aku bisa melihat rautan kesedihan diwajahnya, kekecewaan, kemarahan dan keputus asaan. Masih dengan wajah yang polos dia berjalan kearahku dan duduk kurang lebih setengah meter disisi kiriku, sepertinya ingin bercerita, berteriak dan menangis, tapi aku seakan tidak perduli, dan seolah-olah tidak tau apa yang terjadi,bermodalkan Canon EOS 550D ku, aku berhasil mengkamuflase keadaan hehehehehe. Namun aku lihat dimata indahnya itu sudah mulai berlinangan air. Sumpah aku paling ngak bisa melihat wanita menaggis,, oo aku harus kabur ni, tapi klo dia ditinggal sendirian bisa-bisa bunih diri lagi.. ya mudah-mudahan sepatah dua patah jayusku bisa membuat dia tersentak dari kesedihanya…!!! “ Cewek ada jarum ngak ” tanyaku yang lumayan bisa membuat dia tersentak keheranan “ Buat apa??? ” jawabnya dengan ekpresi bingung“Menjait hatimu yang sedang terluka “ dari ekpresi wajahnya terlihat jelas kebingunan diwajahnya, jujur aja wajah bengongnya itu membuatku ingin ketawa..“ ya udah jgn terlalu dipikirkan, ni ambil mungkin berguna” sambil memberikan saputangan, yang dengan tanpa penolakan dia ambil secara suka rela, dan terus menatapi kepergianku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline