Perkuliahan adalah masa-masa penuh perubahan. Bukan hanya tentang menuntut ilmu, tapi juga soal hubungan pertemanan. Di dunia pendidikan, kita pasti bertemu dengan berbagai macam karakter teman. Entah yang selalu ada, baik saat kita suka maupun duka, ada juga yang hanya muncul saat suasana suka. Mungkin kita juga pernah merasa kecewa karena teman kuliah yang kita pikir akan selalu selalu ada, ternyata pergi begitu saja saat kita menghadapi masalah.
Teman kuliah yang selalu ada, tidak hanya hadir saat kita senang, tetapi juga saat kamu terpuruk, adalah teman yang sangat berharga dan harus kita jaga. Mereka bukan hanya sekadar teman untuk berbagi tawa, tapi juga bisa menjadi tempatmu bercerita dan sebagai support system. Menurut saya dalam dunia pendidikan, hubungan pertemamanan seperti ini sangat penting karena bisa memberikan rasa aman dan nyaman dalam menghadapi tantangan di dunia perkuliahan. Dalam dunia yang penuh dengan tekanan, terutama saat menghadapi ujian atau tugas yang menumpuk, mempunyai teman yang bisa diandalkan bisa mengurangi kecemasan dan stres. Kita dapat saling membantu dalam situasi apapun di saat kita tidak memeliki kesibukan yang penting.
Namun, ada juga teman kuliah yang datang di saat semuanya berjalan baik-baik saja. Jika sedang ada kegiatan yang terlihat seru, dia pasti akan ikut, jika ada tugas atau ujian, dia hilang.Hal ini bisa sangat membuat kita kecewa dan merasa kesal, karena dalam hal yang seperti tugas kelompok dia menghilang, terutama saat kita butuh dukungan. Hubungan seperti ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik hal seperti itu juga, dapat menyebabkan kita malas akan bergabung dengan kelompoknya dan jika terlihat seperti menyuruh untuk segera mengerjakan tugas, kita pasti takut akan menjadi bahan pembicaraan saat di kelas. Pertemanan yang toxic di perkuliahan akan membuat kita seperti merasa ditinggalkan saat kita sedang kesulitan, bisa muncul rasa kesepian, rendah diri, atau bahkan depresi. Jadi, kita harus sangat pintar dalam memilih teman, bukan dalam hal pemilih tetapi dalam hal teman yang bisa bertahan sampai akhir perkulihan dan bisa menjadi support system untuk kita.
Masalah lainnya itu terkadang ada teman yang bersifat toxic. Toxic friendship dalam dunia pendidikan bisa mengganggu fokus belajar dan bahkan merusak suasana hati. Toxic friendship sendiri adalah seseorang yang berada dalam kehidupan kita, tetapi membawa pengaruh negatif, merusak, atau merugikan. Teman-teman yang tidak mendukung atau bahkan saling menjatuhkan bisa menambah beban. Hal ini bisa mengarahkan kita pada berkurangnya motivasi belajar dan rendahnya kepercayaan diri, ini tentu saja berbahaya bagi perkembangan akademik dan pribadi.
Penting untuk kita belajar memilih teman yang tepat dalam dunia pendidikan, apalagi dalam dunia perkuliahan. Teman yang bukan hanya sekadar teman belajar, tetapi juga teman yang bisa memberikan dukungan emosional dan memotivasi kita untuk maju. Teman yang bisa mendengarkan saat kita membutuhkan, memberi semangat saat kita jatuh, dan merayakan kesuksesan bersama. Karakter teman seperti ini sangat mendukung perkembangan psikologis kita di dunia pendidikan, karena mereka membuat kita merasa lebih percaya diri dan tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H