Bagaimana perusahaan syariah di Indonesia bisa tumbuh pesat tanpa melanggar prinsip keuangan islami? Jawabannya ada dalam keputusan struktur modal yang cermat dan strategi inovatif untuk mencapai efisiensi dan keberlanjutan. Penelitian berjudul "Analisis Pengaruh Faktor Struktur Modal pada Perusahaan Syariah di Indonesia" yang dilakukan oleh Refita Tri Wulandari, S.Ak, dan Ani Wilujeng Suryani, Ph.D., dari Departemen Akuntansi Universitas Negeri Malang, memberikan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan berbasis syariah di Indonesia.
Dengan menganalisis data dari 216 perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) selama periode 2011-2021, penelitian ini menyoroti bagaimana profitabilitas, aset berwujud (tangibilitas aset), ukuran perusahaan, dan peluang pertumbuhan memengaruhi kebijakan struktur modal. Temuan ini sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 8, yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Hasil Penelitian
Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Artinya, perusahaan syariah dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung memanfaatkan dana internal mereka sendiri, alih-alih mengandalkan pendanaan eksternal seperti utang. Hal ini selaras dengan prinsip keuangan islami yang menghindari riba dan ketergantungan yang tinggi terhadap pembiayaan utang. Sebaliknya, perusahaan dengan aset berwujud yang lebih besar, ukuran perusahaan yang lebih besar, serta prospek pertumbuhan yang tinggi menunjukkan kecenderungan untuk menggunakan pembiayaan eksternal. Ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya signifikan lebih percaya diri untuk melakukan ekspansi dengan memanfaatkan pembiayaan utang yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan berbasis bagi hasil atau instrumen sukuk.
Lebih lanjut, penelitian ini juga relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 8, yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam struktur modal, perusahaan syariah dapat berkontribusi pada ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Hal ini penting di tengah persaingan ekonomi global saat ini, di mana perusahaan dituntut untuk tetap kompetitif namun tetap sesuai dengan nilai-nilai etis dan prinsip syariah.
Implikasi dari temuan ini pun signifikan. Bagi para investor, pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal di perusahaan syariah ini akan membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan pemahaman ini, investor dapat memilih perusahaan yang tidak hanya berpotensi memberikan imbal hasil positif, tetapi juga beroperasi secara etis sesuai prinsip islami. Sementara itu, bagi para manajer keuangan perusahaan, penelitian ini memberikan panduan penting untuk mengelola struktur modal secara cermat. Mereka dapat menentukan strategi pembiayaan yang optimal untuk mendukung ekspansi usaha tanpa melanggar aturan syariah, sehingga dapat menjaga keseimbangan antara risiko dan keuntungan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, penelitian ini menegaskan bahwa keberlanjutan dan efisiensi dalam perusahaan syariah dapat dicapai dengan penerapan strategi struktur modal yang cermat dan inovatif. Strategi ini tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dan bersaing secara global tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi dan sosial melalui pemenuhan prinsip-prinsip keuangan islami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H