Lihat ke Halaman Asli

Yon Bayu

TERVERIFIKASI

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Menunggu "James Bond" Bebaskan Sandera di Papua

Diperbarui: 20 Februari 2023   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Operasi pembebasan sandera 1996. Foto: Istimewa

"Menurut intelijen Inggris, hanya James Bond yang bisa.

Kalimat itu diucapkan Prabowo Subianto dalam cara Mata Najwa saat menceritakan Operasi Mapenduma 1996.

Operasi Mapenduma adalah aksi militer yang dikomando Prabowo dalam rangka membebaskan 10 peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95, 3 periset dari WWF dan UNESCO serta 13 warga lokal di Mapenduma, Papua, yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik, pada 8 Januari 1996.  

Keberhasilan Operasi Mapenduma 1996 dipuji karena peluangnya sangat kecil di mana lokasinya berada di daerah pegunungan yang berkabut sehingga intelijen Inggris, seperti dikatakan Prabowo, menyebut hanya James Bond yang bisa melakukan operasi pembebasannya.  

Prabowo, yang saat itu menjabat Danjen Kopassus berpangkat Brigjen, dianggap paling berjasa dalam operasi pembebasan 26 orang, termasuk warga negara Jerman, Belanda, dan Inggris yang telah disandera selama 130 hari.

Tanpa menafikan peran penting Komandan Linud 330 Kostrad Kapten Agus Rochim yang telah berhari-hari mengikuti pergerakan para penyandera hingga akhirnya berhasil menguasai  para sandera, Prabowo memang tokoh sentral dalam Operasi Mapenduma, terutama bagi media.

Jabatan Pangkonstrad pun sudah disiapkan sebagai batu loncatan menuju posisi KSAD dan bahkan Panglima ABRI. Namun sejarah mencatat, karir Prabowo berhenti hanya sampai Pangkostrad dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.  Kasus penculikan terhadap mahasiswa dan aktivis pro-demokrasi yang dilakukan sejumlah anggota Kopassus menjelang Reformasi 1998, turut menyeret namanya sekaligus membenamkan karir cemerlang mantan menantu Presiden RI II Soeharto tersebut.

Wajar ketika terjadi penyanderaan terhadap pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mahrtens pandangan kita terpusat pada Prabowo Terlebih saat ini Prabowo menjabat Menteri Pertahanan, selain tentunya Ketua Umum Partai Gerindra dan tengah bersiap maju sebagai calon presiden untuk ketiga kalinya.
 
Seperti kita ketahui pilot asal Selandia Baru itu disandera pada 7 Februari 2023 oleh kelompok sipil bersenjata (KKB)  yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya. Mereka juga membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa telah menunjuk Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi, Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring untuk memimpin operasi pembebasan pilot Susi Air. JO Sembiring dikenal sebagai jenderal Kopassus yang memiliki keahlian tempur di segala medan.  

Kita berharap penyanderaan yang telah berlangsung 2 pekan segera berakhir tanpa menimbulkan korban dari pihak-pihak yang tidak terlibat, utamanya masyarakat sipil. Sebab jika berlarut-larut, tentu akan mengundang perhatian dunia dan sangat mungkin menjadi publikasi gratis bagi TPNPB OPM.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline