Lihat ke Halaman Asli

Yon Bayu

TERVERIFIKASI

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Di Balik Puja-puji Ganjar kepada Megawati

Diperbarui: 24 Juni 2022   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: KOMPAS.COM/NICHOLAS RYAN ADITYA

TIDAK ada yang aneh ketika kader partai memuji ketua umumnya. Tetapi pujian kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki nuansa berbeda setelah "drama" sepanjang satu tahun terakhir.

Pertemuan terakhir Ganjar dengan Megawati bahkan sudah terjadi cukup lama. Saat itu Ganjar berkunjung ke kediaman Megawati untuk menyerahkan lukisan karya Gregorius Djoko Susilo.

Ganjar sempat memvideokan pertemuan itu yang kemudian diunggah oleh akun Instagram @djokosusilo_painting, tanggal 22 Mei 2021.

Selepas itu, publik disuguhi serangan-serangan pedas yang dilakukan kader PDIP, termasuk Ketua DPP PDIP Puan Maharani, meski ketua DPR itu tidak pernah menyebut nama.

Salah satu yang mungkin membekas terkait keluhannya tentang kepala daerah yang enggan menyambut kedatangannya. Tercatat dalam setahun terakhir beberapa kali Puan berkunjung ke Jawa Tengah tanpa "disambut" oleh Ganjar.

Koleganya di partai menyebut Ganjar terlalu kemajon dan kemlinthi dalam perburuan tiket calon presiden (capres). Sebab belum ada instruksi dari Megawati selaku pemegang hak prerogatif dalam menentukan capres yang akan diusung PDIP.

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang "Pacul" Wuryanto bahkan sempat menuduh Ganjar akan menggunakan tingginya elektabilitas dari berbagai lembaga survei, untuk menekan Megawati.

Menghadapi ragam tudingan, Ganjar terlihat tidak terlalu merespon. Roadshow ke berbagai daerah terus dilakukan baik atas nama Pemprov Jawa Tengah maupun dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang sudah dua periode digenggamnya. 

Ketegangan di kandang banteng, merembet ke Istana di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap sudah memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar.

Meski Jokowi, yang notabene kader PDIP, mewanti-wanti agar pendukungnya yang tergabung dalam ormas Pro Jokowi (Projo) dan Sekretaris Nasional (Seknas) Jokowi. tidak kesusu, namun gesturnya justru mengirim sinyal berbeda.

Kalimat bersayap, "Ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meski pun, mungkin, yang kita dukung ada di sini" yang diucapkan Jokowi dalam Rekernas Projo di Magelang, 21 Mei 2022, yang dihadiri Ganjar, dianggap sudah terang-benderang sehingga tidak membutuhkan ahli bahasa politik untuk menafsirkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline