Lihat ke Halaman Asli

Yon Bayu

TERVERIFIKASI

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Mari Dukung Mahfud Jadi Pengamat Sinetron

Diperbarui: 16 Juli 2021   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menko Polhukam Mahfud Md. Foto: kompas.com

Tidak diduga.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md menemukan kelemahan mendasar dalam cerita sinetron Ikatan Cinta di TV. Mari kita mengapresiasi dan mendukung Mahfud menjadi pengamat sinetron sehingga kursi menko bisa diisi oleh tokoh yang lebih memiliki sense of crisis.

Kita tidak menyalahkan Mahfud. Sebagai pejabat yang melayani negara, beliau tentu lelah dan ingin mencari hiburan. Terlebih di tengah PPKM darurat di mana banyak kantor yang melakukan kebijakan work from home (WFH).

"PPKM memberi kesempatan kepada saya nonton sinetron Ikatan Cinta. Asyik juga sih, meski agak muter-muter," cuit Mahfud di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd.

Tidak mau kalah dengan emak-emak, Mahfud pun memberi ulasan. Mungkin biar terlihat keilmuannya, Mahfud menyoroti kerancuan penerapan hukum pidana yang menjadi latar dalam satu scene atau mungkin episode. Mohon maaf ketidaktahuan penulis.

Sebab meski lebh lama WFH, penulis belum pernah nonton dan tidak tertarik untuk menonton sinetron tersebut karena tidak mempunyai gaji yang dibayar pakai uang rakyat sehingga harus tetap bekerja agar tetap bisa makan. Posisi penulis hanya beda tipis dengan penjual kopi pinggir jalan yang harus begadang meski di tengah rasa cemas tertular virus.

Tentu kita juga mendukung andai nanti Mahfud menggelar tumpengan manakala alur ceritanya sesuai ekspektasinya seperti yang dilakukan emak-emak garis keras di beberapa daerah.

Oleh karenanya tulisan berikut adalah gambaran ideal seorang pejabat di tengah situasi krisis. Tidak dimaksudkan untuk mengkritik Mahfud, melainkan bersifat umum. Sebab seperti diuraikan di atas, penulis yakin beliau pantas dan memiliki kapasitas untuk menjadi pengamat sinetron.

Krisis yang terjadi saat ini bukan hanya faktor kesehatan yang ditandai dengan banyaknya orang sakit dan meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona, tingginya laju sebaran Covid-19, kondisi rumah sakit yang nyaris kolaps, serta kelelahan akut yang dialami tenaga kesehatan.

Dampak ikutan krisis (bahasa halusnya darurat) yang terjadi saat ini sudah mempengaruhi ekonomi. Banyak warga bangsa yang menganggur, menutup usaha baik karena bangkrut maupun imbas aturan PPKM darurat, dan kebingungan sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar. Bantuan dari pemerintah seperti kita ketahui bersama, sangat minim. Itu pun tidak diterima setiap saat.

Dalam situasi seperti ini, rakyat menanti hadirnya kebijakan-kebijakan yang cepat dan tepat. Bukan retorika. Bukan pula aksi heroisme bak pahlawan yang mendatangi satu-dua rumah sambil menenteng sembako di bawah sorot kamera.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline