Lihat ke Halaman Asli

Yon Bayu

TERVERIFIKASI

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Opini Itu Bukan (Sekadar) Pendapat

Diperbarui: 28 Januari 2021   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: thecollegian

Kekeliruan paling fatal yang ternyata masih diidap sebagian dari kita adalah menganggap opini sama dengan pendapat. Dari pemahaman yang keliru itu, tidak mengherankan jika kemudian lahir tulisan-tulisan yang hanya berupa pendapat an sich (harfiah). Bahkan menganggap tulisan opini harus tendensius. Miris!  

Apa bedanya pendapat dengan opini?

Pendapat merupakan anggapan atau pikiran seseorang terhadap sesuatu, bisa berupa peristiwa, benda, dan objek lainnya. Pendapat juga dapat merupakan tanggapan atas pendapat lain, karya seni, tulisan, aturan, hukum, dan lain-lain.

Pendapat (pribadi) tidak dibatasi oleh kaidah tertentu. Seseorang boleh mengeluarkan pendapat, bahkan sekali pun (mungkin) tidak memiliki kapasitas terkait objek yang ditanggapi.

Contohnya, seseorang mengatakan mobil yang dilihatnya berwarna hitam. Itu adalah pendapat pribadinya sesuai dengan pengelihatan dan nalarnya.

Bahwa ternyata mobil yang disebut hitam tersebut bagi yang lain, atau setelah dilakukan crosscheck ternyata berwarna biru dongker, itu soal lain. Namun jika pendapatnya disiarkan dan merugikan pihak lain, bisa dipidana.

Contoh lain, seseorang berpendapat harga bensin mahal, padahal dirinya tidak tahu tentang perhitungan biaya komponen dasar dan ongkos produksi, atau belum membandingkan dengan harga bensin di tempat lain. Sah-sah saja karena hanya pendapat.

Bagaimana dengan opini?

Opini bukan hanya pendapat tetapi disertai dengan data (sekunder maupun primer), pengetahuan dan keilmuan sebagai alas argumennya. Dari pemahaman ini, maka opini (mestinya) tidak dibuat sembarangan hanya dengan mengandalkan info sekunder tanpa disertai pemahaman dan keilmuan yang memadai.  

Opini adalah pendapat yang disampaikan (ingat: disampaikan) baik tertulis maupun verbal dengan disertai data pendukuing yang valid, argumentatif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline