Lihat ke Halaman Asli

Yon Bayu

TERVERIFIKASI

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Sebut Indonesia Bubar, Prabowo Tebar Ketakutan

Diperbarui: 21 Maret 2018   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tribunnews.com

Isu panas ditembakkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dalam rentang waktu berdekatan. Perlahan tensi politik memanas karena yang diusung menyangkut dua isu sensitif, asing dan PKI. Apa motif keduanya?

Dalam sebuah pidato yang diunggah akun resmi Partai Gerindra di Facebook, Prabowo menyeru sudah ada kajian di sejumlah negara yang menyebut republik Indonesia akan bubar di tahun 2030. 

Kajian tersebut didasarkan pada fakta di mana elit pemerintah merasa tidak apa-apa ketika 80 persen tanah di Indonesia dikuasai hanya oleh 1 persen penduduk yang tidak tinggal di dalam negeri. Fakta lainnya, sebut Prabowo, sebagian besar aset bangsa juga sudah dibawa keluar negeri.  

Dua hari sebelumnya, tepatnya Minggu (18/3/18), Amien Rais membeberkan jika 74 persen lahan di Indonesia dikuasai satu kelompok tertentu dan seolah dibiarkan oleh pemerintah. 

Pernyataan Amien Rais disampaikan saat menjadi pembicara dalam suatu diskusi bertajuk "Bandung Informal Meeting" di Hotel Savoy Homman, Bandung Jawa Barat. Selain itu, Amien Rais juga menyebut program bagi-bagi sertifikat lahan yang gencar dilakukan Presiden Joko Widodo bentuk pengibulan alias pembohongan.

Atas kritik Amien Rais, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan marah besar. Luhut meminta agar Amien Rais tidak asal bunyi. Bahkan Luhut, mengancam akan memburu dosa Amien Rais.

Pertanyaannya, apakah isu yang ditembakkan Prabowo dan Amien Rais nyata atau ilusi? Jika menyangkut isu ada satu kelompok tertentu yang menguasai jutaan lahan di Indonesia, bukan hal baru. Salah satu kelompok usaha nasional bahkan disebut-sebut menguasai hingga 5 juta hektar lahan, baik berupa perkebunan maupun pertambangan. 

Di sisi lain, banyak penduduk Indonesia yang tidak memiliki lahan garapan, termasuk para petani, sehingga mereka hanya menjadi buruh di ladang orang lain.

Menurut Prabowo, kondisi tersebut membahayakan keamanan negara sehingga sampai muncul kajian jika di tahun 2030 Indonesia sudah tidak ada lagi alias bubar. Namun jika hanya hanya didasarkan adanya kelompok kecil yang menguasai 80 persen tanah dan aset Indonesia, tentu terlalu dini menyebutnya demikian.

Benar bahwa isu lahan, pangan dan ras sangat mudah dijadikan pematik kerusuhan berskala besar. Tetapi ledakkan itu membutuhkan prasyarat, terutama kerawanan sosial ekonomi. Selama ketersediaan dan distribusi pangan terjaga dengan harga stabil dan aspirasi politik tersalurkan dengan baik, sulit terjadi kerusuhan besar yang menjadi penyebab bubarnya Indonesia.

Terlepas dari hal itu, yang sudah pasti, racikan isu yang ditebar Amien Rais dan Prabowo menimbulkan ketakutan, minimal mempengaruhi psikologi kelompok tertentu yang selama ini merasa nyaman dengan hegemoni ekonomi dan tengah mencoba merebut kekuasaan politik. Dan mungkin memang  itu sasarannya.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline