Lihat ke Halaman Asli

Yonathan Christanto

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

"Qodrat" yang Tak Sekadar Merukiah

Diperbarui: 29 Oktober 2022   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Vino G Bastian dan Marsha Timothy dalam poster film Qodrat.(TWITTER/@VinoGBastian__ via KOMPAS.com)

Bagi saya, Qodrat sejatinya cukup berani dalam menghadirkan sajian horor yang sudah lama 'terlupakan' oleh penonton lokal. Bukan hanya karena film ini mengangkat kembali tema horor religi yang di era 70-80'an begitu booming, namun juga karena film ini berhasil memadukan cerita horor dengan sisipan action yang mumpuni.

Di tengah tren film horor lokal yang tak lagi mengedepankan agama dan pemuka agama sebagai solusi absolut dalam melawan serangan iblis dan roh jahat, Qodrat justru dengan percaya diri menampilkannya kembali, namun tentu saja dengan berbagai macam penyesuaian yang membuatnya relevan dengan kondisi sosial dan generasi saat ini.

Jeffrey Woworuntu di film Suzzanna (matamata.com)

Sebagai contoh, pada horor religi lawas seperti film-filmnya Suzzanna, kehadiran sosok pemuka agama layaknya sebuah senjata pamungkas yang membuat setan bertekuk lutut tanpa ampun. Tak ada serangan balik yang serius bahkan tak ada cedera yang dialami sang pemuka agama dalam pertarungannya dengan roh jahat.

Pada Qodrat, sisi humanis sang Ustad lebih dikedepankan melalui potongan-potongan kisah masa lalu yang membuat kita memahami tentang kekuatan dan kelemahannya.

Hal itulah yang lantas membuat karakter Qodrat menjadi menarik karena walaupun kita akhirnya mengetahui sang protagonis ini memiliki talenta namun di sisi lain kita juga mengetahui trauma terbesarnya sebagai titik lemah dalam pertarungannya melawan iblis di sepanjang film.

Sehingga perjalanan spiritualnya dalam melawan kelemahannya bahkan mengatasi segala penghalang yang membuatnya terlihat lemah di hadapan iblis menjadi sebuah perjalanan yang menarik sekaligus terasa believable.

Kincir.com

Qodrat juga berhasil menyisipkan isu tentang penyalahgunaan agama dalam kehidupan sosial masyarakat saat ini. Di mana hal tersebut mampu disampaikan secara halus dan tak terkesan 'preachy' sehingga hal ini mampu menjadi elemen kejutan di sepertiga akhir film sebelum akhirnya ditutup dengan final battle yang apik, kaya akan adegan martial arts.

Sementara dari sisi horor, Qodrat berhasil menciptakan suasana mencekam melalui atmosfer lingkungan dan tata kamera yang apik. Juga ditambah dengan efek penuh darah dalam batasan wajar yang membuat film ini nampak brutal di beberapa adegan sekaligus berhasil menghadirkan rasa ngilu sekaligus rasa takut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline