Lihat ke Halaman Asli

Yonathan Christanto

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Karena "The Batman" Begitu Sempurna

Diperbarui: 2 Maret 2022   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Batman. Sumber: Imdb.com

Bagi saya The Batman memiliki semua aspek yang dibutuhkan dari sebuah film Batman yang solid. Karena The Batman tak hanya menawarkan cerita detektif bernuansa neo-noir yang lengkap dengan bumbu konspirasi politik yang menawan namun juga bagaimana Matt Reeves mampu membuat cerita berlapis ini terasa dinamis dalam durasi 3 jamnya.

Dengan gaya naratif Bruce Wayne di sepanjang film, tentu saja hal ini mengingatkan kita akan apa yang biasanya ditampilkan pada komik dan film animasinya. Sebuah cerita dari sudut pandang Batman itu sendiri. Sebuah pendekatan yang tak hanya terkesan puitis namun juga artistik.

Matt Reeves dan penulisnya Peter Craig memang memilih pendekatan "back to basic" untuk dunia baru Batman ini. Jika Tim Burton memilih pendekatan gothic, Joel Schumacher yang terlalu futuristik, dan nuansa realisme pada Batman versi Christopher Nolan, maka The Batman versi Reeves nampak menggabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya dan mengolahnya menjadi sesuatu yang benar-benar terasa baru.

Kita akan menemukan Batman dan Bruce Wayne yang berbeda dari berbagai interpretasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan The Batman menceritakan tahun kedua Bruce Wayne "berkarir" sebagai Batman. Tentu saja hal tersebut membuat kita bisa melihat versi Bruce Wayne dan Batman yang lebih muda, berantakan, dan masih "mentah".

Imdb.com

Ini adalah tahun di mana Batman sudah mampu mengeksploitasi rasa takut,bayangan dan kegelapan untuk melawan kejahatan di kota Gotham. Seperti yang dinarasikan Robert Pattinson di sepanjang film ini bahwasanya rasa takut layaknya sebuah alat. "Fear is a tool".

Ya, rasa takut di sini tak hanya menjadi semacam hiasan pada tiap aksi Batman. Rasa takut di sini nyatanya bisa penonton rasakan juga pada setiap kehadiran Batman. Bagaimana Batman di sini tampil begitu misterius sekaligus intimidatif. Sosok yang memang seharusnya dihindari jika tak ingin mengalami sesuatu yang jauh lebih buruk.

Namun ini juga adalah tahun di mana Bruce Wayne dan Batman masih mencari jati diri. Ini adalah tahun di mana rasa takut, kecewa, dan dendam telah membentuk sosok Bruce Wayne yang kita lihat di film ini. Ia tumbuh menjadi seorang yang apatis, berani, namun di sisi lainnya ia juga adalah seorang yang sangat rapuh.

Cnnindonesia.com

Menarik melihat bagaimana Battinson begitu tampil berbeda jika dibandingkan dengan Battfleck, Batbale, bahkan Batkeaton. Tak seperti para pendahulunya yang sudah lebih settle sebagai Bruce Wayne dan alter-egonya, Battinson di film ini nampak tak seperti Bruce Wayne yang kita kenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline