"Izakaya bottakuri, tempat dengan nama menganggu, dengan makanan dan minuman lezat, juga kehangatan dan dedikasi yang sulit ditemukan saat ini."
Bagi penulis, serial produksi Jepang berjudul Midnight Diner masih menjadi salah satu serial yang mengena di hati hingga saat ini. Bahkan serial ini juga selalu penulis rekomendasikan kepada teman-teman yang ingin mencari tontonan menarik yang ringan di platform Netflix.
Tentu saja penulis sering bertanya dalam hati, apakah ada serial lainnya yang juga mampu memberikan suasana nyaman dan tenang ketika menontonnya?
Di mana kemudian penulis menemukan jawabannya melalui serial produksi Jepang juga berjudul Izakaya Bottakuri, yang juga memiliki tema seputar obrolan di warung makan.
Sama seperti Midnight Diner, Izakaya Bottakuri juga diangkat dari manga berjudul sama. Hanya saja kepopuleran serial ini memang masih kalah jika dibandingkan Midnight Diner yang sudah diadaptasi ke berbagai negara.
Selain itu jika pada Midnight Diner kita diajak untuk mendengarkan cerita dari para pelanggan setia Master, seorang chef paruh baya yang diperankan oleh Kaoru Kobayashi, maka pada Izakaya Bottakuri kita diajak untuk mengikuti cerita seorang perempuan muda bernama Mine yang diperankan oleh Moemi Katayama.
Mine dan saudara perempuannya Kaoru (Sara Takatsuki), menjalankan bisnis Izakaya, semacam bar atau restoran kecil yang menyediakan makanan ringan maupun berat dan utamanya adalah menjual minuman beralkohol. Bisnis ini adalah peninggalan kedua orangtua mereka yang telah meninggal dunia saat mereka masih remaja.
Sementara Bottakuri adalah nama pemberian warga di sekitar restoran, tepat ketika Mine dan Kaoru memutuskan untuk membuka kembali usaha tersebut.
Nama ini memiliki arti berbuat curang atau meretas (koreksi jika saya salah). Di mana nama yang kontroversial ini dianggap bagus untuk bisa mendatangkan banyak orang yang penasaran akan keunikan nama tempatnya.
Di mana pada perkembangannya nama Bottakuri juga menggambarkan kemampuan Mine dalam menyajikan makanan lezat dengan berbagai resep yang dikembangkannya sendiri. Pun terkadang dirinya ditantang memenuhi keinginan pelanggan dengan bahan seadanya yang lantas menantang dirinya untuk memodifikasinya.
Secara garis besar nuansa yang dibawa serial ini mirip dengan apa yang ditampilkan pada Midnight Diner. Sebuah restoran kecil yang hanya cukup memuat beberapa pelanggan dengan dapur terbuka yang memungkinkan sang juru masak bisa berkomunikasi bebas dengan mereka. Hangat dan pastinya terasa sangat dekat kekerabatannya.