Lihat ke Halaman Asli

Yonathan Christanto

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Selamat Jalan, "T'Challa"

Diperbarui: 29 Agustus 2020   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: imdb.com

Mungkin tidak akan ada yang pernah menyangka bahwa seorang Chadwick Boseman yang tumbuh besar di wilayah Anderson, South Carolina, akan menjadi salah satu sosok bahkan ikon dari pop culture baru di era modern ini.

Boseman bahkan terlahir dari keluarga biasa saja karena Ibunya "hanya" seorang perawat sedangkan ayahnya bekerja di pabrik tekstil. Namun satu hal yang pasti, ketertarikannya di dunia film memang sudah dimulainya sejak usia muda.

Lulusan Howard University dengan titel Bachelor of Fine Arts in Directing ini lantas semakin mempertajam kemampuan aktingnya melalui Digital Film Academy di kota New York. Memulai awal karirnya di Brooklyn, Boseman lantas mulai dilirik setelah berhasil mendapatkan peran kecil pada serial televisi populer seperti Third Watch, dan berlanjut ke Law & Order, CSI:NY, dan ER.

Namun perhatian dunia pada kemampuan aktingnya baru dimulai setelah dirinya bermain dalam film biopik 42(2013) sebagai Jackie Robinson, kemudian Draft Day(2014) dan Gods of Egypt(2016).

Sumber: idntimes.com

Setelahnya kita tahu bahwa Marvel kemudian memilihnya sebagai Raja Wakanda, T'Challa, yang pertama kali muncul pada film Captain America: Civil War(2016). Penampilan perdananya sebagai Black Panther di film itulah yang lantas membuat namanya meroket dan dikenal lebih luas oleh dunia.

Hingga kemudian dirinya mendapatkan porsi film solo sendiri yaitu Black Panther(2018), yang semakin menegaskan kemampuan akting dan wibawanya sebagai raja muda yang memiliki kewajiban menjaga perdamaian dunia. Di sini Boseman semakin menunjukkan pesonanya.

Sumber:imdb.com

Tentu kita sepakat bahwa melalui film tersebut Chadwick Boseman berhasil mengajak banyak orang awam untuk ikut tertarik menyaksikan superhero berkulit hitam yang nama karakternya bahkan jarang didengar kecuali di lingkungan penggemar komik. Karena T'Challa bukanlah Bruce Wayne, Clark Kent, atau bahkan Peter Parker yang karakternya sudah begitu melekat di keseharian masyarakat.

Singkatnya Chadwick Boseman berhasil menghidupkan karakter Raja Wakanda yang sebelumnya hanya dikenal secara terbatas menjadi salah satu ikon pop culture baru yang dikenal luas di era modern ini. Wakanda dan T'Challa seakan menjadi pasangan baru yang sering disebutkan banyak orang layaknya Bruce Wayne dengan Gotham City dan Clark Kent dengan Metropolisnya.

Sumber: Health.detik.com

Black Panther yang lantas memperoleh pendapatan sebesar 1,3 Milyar USD membuktikan bahwa era superhero berkulit hitam mulai bisa diterima masyarakat luas. Menjadi semacam titik balik 'perlawanan' terhadap rasisme di era modern.

Bukan berarti bahawa sebelum Black Panther tidak ada perlawanan terhadap rasisme melalui film. Hanya saja film yang memang didominasi kru dan pemain film berkulit hitam tersebut membuat tema dan kritikan sosial terkait rasisme terasa lebih smooth dan nge-pop.

Memang ada campur tangan produser, sutradara, bahkan penulis skenario yang membuat Black Panther jauh lebih hidup. Namun Chadwick Boseman dan pesona yang dibuatnya tentu saja menjadi simbol baru terkait harapan dalam sebuah film superhero. Bahwasanya kini siapapun bisa menjadi superhero dan cerita di dalamnya bisa begitu personal kepada siapapun di dunia ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline