"Some people believe, if we repeat stories often enough, they become real" - Scary Stories To Tell in The Dark
Membawa nama besar sutradara kawakan Guillermo Del Toro(Pan's Labyrinth, The Shape of Water) pada setiap konten marketingnya, praktis membuat Scary Stories to Tell in The Dark menjadi salah satu film horor yang paling ditunggu kehadirannya di tahun ini. Namun kali ini Guillermo Del Toro hanya berperan sebagai produser saja sementara kursi sutradara diduduki oleh Andre Øvredal yang lebih dulu dikenal lewat film Trollhunter(2010) dan The Autopsy of Jane Doe(2016).
Diangkat dari kumpulan cerita pendek horor klasik untuk anak-anak, film Scary Stories to Tell in The Dark lantas mengadaptasi buku pertama dari total 3 seri Scary Stories yang dirilis antara tahun 1981 sampai dengan 1991. Ditulis oleh Alvin Schwartz, buku ini pun kemudian dilengkapi ilustrasi yang cukup menyeramkan oleh Stephen Gammell.
Scary Stories sendiri menjadi buku horor anak-anak era 80-an yang laris di pasaran dan berhasil memberikan pengalaman menyeramkan yang terus dibawa oleh anak-anak tersebut hingga mereka dewasa kini. Maka kehadiran filmnya pun lantas begitu ditunggu karena diharapkan mampu memberikan nuansa nostalgia atau paling tidak pengalaman menyeramkan yang sama layaknya buku yang mereka baca di masa lalu.
Sinopsis
Sebuah perayaan Halloween tahun 1968 di kota kecil Mill Valley menjadi perayaan yang tak akan dilupakan oleh 5 orang remaja tanggung yang dipersatukan oleh situasi kala itu. Stella (Zoe Margaret Colletti), Auggie (Gabriel Rush) dan Chuck (Austin Zajur) sedang berusaha melarikan diri dari kejaran si perundung, Tommy (Austin Abrams), kala mereka bertemu dengan Ramon (Michael Garza) yang memberikan tempat persembunyian bagi mereka.
Dikarenakan masih dalam suasana Halloween, ide untuk pergi ke sebuah rumah angker peninggalan keluarga Bellows pun lantas dikemukakan oleh Stella pasca berakhirnya pengejaran itu, yang kemudian disetujui oleh ketiga pria lainnya. Ruth (Natalie Ganzhorn), kakak dari Chuck yang menyusul ke rumah angker tersebut untuk mencari sang adik, akhirnya menjadi anggota kelima yang ikut dalam eksplorasi rumah angker tersebut.
Banyaknya misteri di sekitar mereka lantas tak menyurutkan niat mereka untuk tetap mengeksplorasi rumah tersebut. Sampai pada akhirnya sebuah buku ditemukan Stella dan merubah nasib mereka selamanya.
Buku yang ternyata tak hanya berisi cerita horor peninggalan keluarga Bellows yang konon mendapat kutukan, namun juga mampu menuliskan sendiri kisah horor yang akan dialami pembacanya. Kini, mereka pun harus berjibaku melawan rasa takut sekaligus melepaskan diri dari kutukan buku keluarga Bellows.
Kombinasi Horor dan Petualangan yang Seru dan Mendebarkan