Mungkin Korey Wise(Jharrel Jerome) masih bisa berjalan-jalan menikmati kota New York bersama kekasihnya jika saja tak pergi ke taman kota atau Central Park New York malam itu.
Atau Kevin Richardson (Asante Blackk) yang mungkin saja esok hari akan menjadi hari bahagianya kala ia mampu mengerjakan berbagai kuis dari gurunya, andaikan ia tak pergi ke Central Park malam itu.
Begitupun dengan 3 remaja lainnya yaitu Antron McCray(Caleel Harris), Yusef Salaam(Ethan Herisse) dan Raymond Santana(Marquis Rodrigues) yang sama-sama memilih Central Park sebagai tujuan mereka malam itu.
Tapi di Rabu malam itu, tanggal 19 April 1989, menjadi malam yang begitu mencekam dan tak terlupakan bagi siapapun yang ada di sekitar kawasan Central Park, Manhattan.
Sebuah serangan dan perampokan dari sekelompok anak muda kemudian terjadi begitu saja dan memakan korban warga sipil. Polisi pun kemudian bergegas mengamankan puluhan anak muda yang diduga terlibat dalam rangkaian tragedi nahas malam itu.
Namun tak ada yang lebih menyeramkan selain melihat sesosok tubuh wanita tergeletak tak sadarkan diri di salah satu sudut taman, lengkap dengan berbagai luka parah di sekujur tubuhnya. Korban itu adalah Trisha Meili, yang beberapa jam sebelumnya memutuskan jogging ke taman tersebut.
Kesulitan mendapatkan pelaku tindak kekerasan, perampokan dan pemerkosaan terhadap Trisha Meili, polisi pun akhirnya meringkus beberapa pemuda yang ada di sekitaran tersebut.
Kelima anak yang datang ke Central Park dengan berbagai alasan pribadinya tanpa melakukan tindak kejahatan tersebut pun akhirnya digelandang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Namun alih-alih diminta keterangan, kelima anak yang tak saling mengenal tersebut dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tak pernah mereka lakukan, sembari dipaksa untuk mengakui bahwa mereka mengenal satu sama lain.
Tanpa pendampingan orangtua yang seharusnya menjadi haknya, mereka dipukuli dan diancam hanya agar mengakui perbuatan mereka di depan polisi.
Meskipun pada akhirnya tak ditemukan bukti konkret yang menyatakan bahwa mereka bersalah, kelima anak yang masih berusia antara 14- 16 tahun itu pun akhirnya tetap dijebloskan ke dalam penjara yang memiliki durasi penahanan 5 sampai dengan 16 tahun.