Lihat ke Halaman Asli

Yonathan Christanto

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

"Dilan 1991", di Antara Rekor dan Fenomena Uniknya

Diperbarui: 2 Maret 2019   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wowkeren.com

Film Indonesia paling ditunggu di tahun 2019 akhirnya tayang Kamis lalu, 28 Februari 2019. Ya Dilan 1991 akhirnya tayang dan hampir memonopoli semua jam tayang bioskop nasional. Tentunya masih melanjutkan kisah film pertamanya yang berjudul Dilan 1990 yang juga disadur dari novel best seller karya Pidi Baiq.

Tentunya tulisan kali ini saya tidak akan membahas review filmnya, melainkan hal lain yang masih berhubungan dengan film Dilan 1991 tentunya. Film yang sejatinya tak begitu saya tunggu, namun harus ditonton karena tuntutan istri heuheuheu. Itulah sebabnya, pada tantangan Dilan yang diadakan teman-teman KOMIK Community tidak saya ikuti karena memang tidak berniat menonton jika tidak terpaksa heuheuheu.

Tapi tenang, bukan curhatan pribadi yang akan saya tulis disini, melainkan beberapa hal unik serta rekor yang membuat film ini menjadi sebuah fenomena berskala nasional dan menjangkiti penonton segala usia. So, ini dia poin-poin nya.

Film untuk Segala Usia

Ketika datang ke bioskop semalam, begitu herannya saya karena baru kali ini melihat lagi lobby bioskop disesaki banyak orang, mulai dari anak-anak hingga para orang tua. Sejenak, saya seperti terlempar kembali ke masa lalu kala film seperti AADC dan Petualangan Sherina baru muncul dan menandai kebangkitan film nasional. Kala itu penonton dari segala usia juga sama, berkerumun di lobby bioskop, membeli tiket dan antusias menunggu film kesayangannya ditayangkan.

Memang, pada era sekarang tidak hanya Dilan 1991 yang memenuhi lobby bioskop seperti itu. Hanya saja, yang memiliki fenomena seperti itu saat ini lebih sering terjadi pada film Hollywood khususnya film superhero. Sementara film lokal, sangat jarang yang memiliki hype seperti itu.

Suasana bioskop full booked. Tenang, itu di layar tampilan iklan bukan film heuheu (dokpri)

Ketika selesai menonton dan tak didapati adegan kekerasan, ciuman atau adegan lain yang memancing kaum moralis hadir, maka pantas bahwa Dilan 1991 ini begitu dinanti. Bahkan bisa dibilang, film ini lebih "aman" dari Dilan 1990. Film yang memang di desain untuk segala usia ini memang menjadi tontonan yang layak bagi anak, remaja hingga para purnawirawan remaja heuheuheu.

Nuansa 90-an Lebih Terasa

Alinea.id

Setelah menyaksikan film ini, entah mengapa film ini memiliki nuansa 90-an yang lebih terasa dibanding film pertamanya. Mulai dari product placement bergaya retro semisal produk minuman susu Ultra, hingga gaya berpakaian serta berbagai kendaraan yang muncul, lebih terasa nuansa 90-an nya.

Tak lupa, efek pemanis semisal adegan bertelepon hingga berkirim surat masih dipertahankan sehingga menimbulkan kenangan tersendiri bagi tiap penonton yang pernah mengalaminya. Maka jangan heran, jika word of mouth berbagai adegan romantis di film ini nantinya akan mengundang lebih banyak lagi generasi 90 bahkan hingga 70-an untuk datang dan menyaksikan film ini bersama pasangan serta anak-anak mereka.

Kisah Sederhana dan Sarat Pesan Positif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline