Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa dengan tema “Membangkitkan Budaya Menulis Aktivis Kampus Sebagai Alternatif Kritik dan Saran Sosial di Era Modern”digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Triguna Tasikmalaya, Selasa(15/4/2014).
Ajang itu menurut Direktur Politeknik Triguna, Ir. H. Ubaidillah, MM. sudah diisaratkan penulis Goldman. Seratus pengusaha sukses dunia, ditelisik. Kesimpulannya sederhana, keberhasilan mereka, hanya ditopang 20 persen kecerdasan, selebihnya 80% kecerdasan emotional.
Kemudian diperkuat, spiritual quetions. Daya itulah yang akan menggerakan orang menuju kesuksesan. “Personal strenght dan social strenght. Mempertajam kepercayaan diri dan komunikasi,” kata Direktur Politeknik Triguna Tasikmalaya, Ir. H. Ubaidillah, MM. saat membuka pelatihan itu.
Jurnalistik, menurutnya, salah satu ruang untuk menopang kapasitas individu mahasiwa berkomunikasi. “Pelatihan ini, gagasan cerdas dan sejalan dengan visi kampus ini,” katanya.
Narasumber yang mengisi pelatihan ini merupakan orang-orang yang mengenal jurnalistik dan ahli di bidangnya. Salah satunya adalah sahabat Ajat Sudrajat, S.Kom. walaupun beliau terlahir dari jurusan Informatika, tapi tidak menghalanginya untuk tetap bergelut di bidang jurnalistik. Menurutnya, dunia jurnalistik sangat dekat hubungannya dengan mahasiswa. Dimana mereka merupakan kalangan middle class sebagai penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah salah satunya melalui tulisan. Maka, mahasiswa harus sering membaca agar gelar yang disandangnya sebagai Agent Social Of Control dapat terwujud.
Selain narasumber diatas, ada satu lagi yang jam terbangnya sudah tidak terhitung. Beliau adalah Kang Duddy RS. Lulusan Humaniora Universitas Padjadjaran ini menyebutkan bahwa bahan baku tulisan itu ada tiga; factual berupa artikel, fiksional berupa novel, dan faksional berupa opini. Dimana seorang mahasiswa bisa menggeluti salah satu bahkan semuanya. Bisa disebutkan juga bahwa anak pertama dari Direktur Politeknik Triguna Tasikmalaya merupakan penulis muda fiksi terbaik nasional untuk novelnya yang berjudul “Dan Hujan Pun Berhenti”, dia adalah Farida Susanty.
Kegiatan ini diikuti sedikitnya 50 orang peserta perwakilan dari setiap kelas. Dengan tema yg diusung dalam kegiatan ini diharapkan para mahasiswa peka terhadap keadaan social yg dirasa perlu untuk diperbaiki dengan kritikan juga solusi kongkrit untuk penyelesaiannya.
Ajang ini merupakan rangkaian program kerja Menteri Komunikasi dan Informasi Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Triguna Tasikmalaya 2013-2014. Follow up kegiatan ini diharapkan peserta mampu membuat jurnal sesuai dengan jurusannya. Presiden BEM, Yona Pemela, juga menyebutkan bahwa di UKM Kewirausahaan berencana membuat Buletin sebagai media informasi kampus dan informasi lainnya sebagai tindak lanjut dari pelatihan jurnalistik mahasiswa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H