Lihat ke Halaman Asli

Berbahaya bila Salah Gunakan

Diperbarui: 19 Maret 2019   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: hellosehat.com

lKasus sensitivitas antibiotik semakin meningkat. Hal ini dikarenakan penggunaan antibiotik yang tidak tepat. 

Sekarang ini banyak orang yang datang ke apotek untuk membeli antibiotik (lebihnya amoxcililin) secara bebas atau tidak menggunakan resep dokter. Setelah ditanya petugas apotek 'apa keluhannya' pasien tersebut menjawab demam disertai flu/ badan sakit. Ketika ditanya lagi, sakitnya sudah berapa hari? rata-rata jawaban mereka itu adalah 'baru beberapa jam yang lalu', ada juga yang mengatakan dari semalam. 

Saya biasa langsung menjelaskan kalau tidak perlu minum antibiotik. Jika demamnya sudah diatas 3 hari (sudah minum obat penurun panas namun masih demam) sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan dokter karena melalui pemeriksaan tersebut barulah diketahui apakah penyebab sakit tersebut karena bakteri atau bukan dan juga menyarankan untuk minum obat penurun panas atau vitamin karena bisa saja sakit yang dialami karena daya tahan tubuh yang menurun atau karena terlalu capek. 

Tak semua pasien merespon dengan baik bahkan mereka sering menjawab kembali 'saya cocok dengan amoxcililin'. Bahkan kakak saya yang bertugas di sebuah desa pernah bercerita tentang masyarakat yang sering datang tanpa memberitau keluhan mereka dan langsung meminta antibiotik (amoxicilin). Contoh kasus ini adalah salah satu contoh penggunaan antibiotik yang tidak tepat. 

Kita perlu mengetahui apa obat antibiotik itu?

Antibiotik berasal dari kata 'anti' dan 'bios' yang berarti hidup atau kehidupan. Antibiotik merupakan suatu zat yang dapat membunuh atau melemahkan suatu mikroorganisme seperti bakteri, parasit, jamur. Perlu diingat, antibiotik hanya dapat membunuh bakteri bukan jamur.

Cara kerja antibiotik sama dengan pembunuh hama pestisida dalam menekan atau memutus satu rantai metabolisme.

Antibiotik dibagi menjadi beberapa golongan:

1. Golongan Penisilin, contoh obatnya: Penicilin V, flucloxacillin dan amoxicilin.

2. Cefalosporin, contoh obatnya : cefaclor, cefadroxil, cevalexin.

3. Tetracyclines, contoh obatnya : tetracycline, doxycicline, dan minocycline.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline