Lihat ke Halaman Asli

YONA AFRIANI

Mahasiswa/Universitas Andalas

Dapatkah Zooplankton Hidup di Gua yang Minim Cahaya? Bagaimana Adaptasinya?

Diperbarui: 23 Desember 2022   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tulisan ini merupakan tugas akhir mata kuliah biodiversitas tropika di bawah bimbingan Dr. Mildawati

Gua, Zooplankton, Hingga Ancaman Yang Muncul Dalam Habitat Gua

Gua dikenal sebagai habitat yang spesifik. Hal ini disebabkan karna gua tidak pernah mendapat sinar matahari secara langsung sehingga menyebabkan kondisi suhu dan kelembapan yang relatif sepanjang tahun. Kondisi ini tentunya mempengaruhi keragaman jenis dari biota, salah satunya adalah zooplankton. 

Meskipun gua masih menyimpan keragaman biota yang terbatas, namun hanya biota yang dapat beradaptasi yang mampu bertahan hidup di gua. Sehingga biota yang hidup di gua merupakan biota yang  sangat adaptif dan khas untuk habitat tersebut.

Berdasarkan zonasinya, gua memiliki zona yang berbeda-beda mulai dari zoba pada mulut gua yang masih tersinari cahaya matahari, zona remang-remang, zona gelap, hingga zona gelap total. Hal ini mengakibatkan biota yang ada mengalami evolusi yang berbeda-beda sehingga bentuk adaptasi yang muncul juga beragam berupa adaptasi morfologi, fisiologi, maupun perilaku. 

Salah satu adaptasi yang jelas adalah mereduksinya fungsi organ penglihatan sehingga menyebabkan peningkatan fungsi pada indra lainnya. Hal ini dicontohkan pada kelompok Arthropoda, indra yang berkembang adalah indra peraba yaitu antena. Antena serangga yang hidup di gua dapat mencapai sepuluh kali panjang tubuhnya, contohnya pada jangkrik gua. 

Sedangkan pada kelompok Arthropoda yang tidak mempunyai antena seperti Arachnida (laba-laba) mengalami adaptasi dengan berubahnya fungsi kaki paling depan menjadi indra peraba menjadi antena contohnya pada kala cemeti (Amblypygi). Lingkungan gua yang minim bahan organik menyebabkan spesies fauna gua memiliki laju metabolisme yang rendah (Rahmadi 2007).

Gua memiliki kondisi iklim mikro yang relatif stabil, baik temperatur, kelembapan, karbondioksida maupun oksigen. Hal ini terjadi karena minimnya aliran udara di dalam gua. Kondisi ini akan menciptakan barrier dan toleransi yang sempit. 

Sehingga biota yang hidup akan sangat rentan akan gangguan, seperti adanya pencemaran lingkungan perairan. Salah satu komunitas yang berhabitat di gua adalah zooplankton.

Zooplankton merupakan plankton hewani yang memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari mikroskopis hingga makroskopis. Zooplankton memiliki fungsi yang penting sebagai sumber nutrisi bagi kehidupan perairan, terutama ikan dan sejenisnya. 

Dalam ekologi, zooplankton memiliki peran penting dalam perairan, yaitu sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora dalam ekosistem, antar larva ikan pelagis, dan juga sebagai bioindikator perairan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline