Lihat ke Halaman Asli

YONA AFRIANI

Mahasiswa/Universitas Andalas

Komoditas Ekspor Turun Temurun Tanaman Gambir

Diperbarui: 10 Oktober 2022   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses produksi Gambir masih menggunakan teknologi konvensional (dokumentasi pribadi)

Pesisir Selatan merupakan salah satu daerah penghasil gambir terbesar di Sumatera Barat. Gambir atau Uncaria gambir Roxb merupakan tanaman perdu yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan perkebunan yang menjanjikan bagi masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat tahun 2020, Kabupaten Pesisir Selatan menjadi daerah penyumbang gambir No.2 tertinggi di Sumatera Barat setelah Kabupaten 50 kota dengan luas area lahan mencapai 9.963.00 ha. Produktifitas gambir di Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 800 kg/ha dan merupakan yang paling tinggi diantara daerah lainnya.

Gambir Sebagai Tabungan Turun Temurun Keluarga

Unik! Tanaman gambir di Pesisir Selatan merupakan tanaman yang dikelola secara turun-temurun dalam suatu keluarga dan dianggap sebagai tabungan serta sumber pendapatan keluarga tersebut. 

Getah gambir biasanya dipanen enam hingga delapan bulan pasca panen sebelumnya. Namun, proses pengolahan gambir hingga saat ini belum banyak tersentuh teknologi sehingga pada umumnya petani mengolah gambir menjadi produk menggunakan peralatan yang sangat sederhana yang diperoleh secara turun temurun keluarga, seperti pada gambar di bawah ini.

Apa Tujuan Pengolahan Gambir?

Bagian dari tanaman gambir yang banyak dimanfaatkan adalah daun dan ranting. Dahulu masyarakat memanfaatkan batang dan daun gambir sebagai bahan pendamping dalam menyirih. Menyirih dipercaya dapat memperkuat gigi dan mengandung antioksidan tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi (obat-obatan).

Produk ekspor yang diharapkan dari pengolahan gambir adalah getahnya. Getah gambir mengandung senyawa utama seperti tanin dan katekin yang tinggi. Dalam industri tekstil, gambir digunakan sebagai bahan baku pewarna tekstil alami. Yusmeiarti dkk (2007) mengatamakan bahwa penggunaan pewarna alami sebagai pewarna tekstil saat ini sudah menjadi trend yang harus dilestarikan. 

Pasalnya, pewarna alami memberikan corak warna yang khas yang tidak dimiliki oleh pewarna tekstil. Gambir juga dimaafatkan sebagai bahan penyamak kulit di negara-negara tujuan dan kebutuhan domestik.

Fluktuasi Harga Gambir dan Upaya Meningkatkan Nilai Gambir Di Pasaran?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline