Lihat ke Halaman Asli

Yomika Disa Faghira

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

Tim KKN UNNES Giat 9 Desa Windusari, Kab. Magelang Ubah Sampah Rumah Menjadi Produk Bernilai Jual

Diperbarui: 28 Juli 2024   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama dengan produk/dokpri

Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di UNNES atau yang disebut dengan Giat, mahasiswa melaksanakan kegiatan  sosialisasi serta pelatihan yang memanfaatkan sampah rumah menjadi produk bernilai jual. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2024 yang bertempat di Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu kader posyandu di Desa Windusari.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah rumah menjadi produk bernilai jual adalah agar ibu-ibu di Desa Windusari mempunyai keterampilan dalam membuat produk yang bernilai jual. Selain itu, dengan menggunakan limbah sebagai bahan dari produk bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan sekitar. Dengan pelatihan ini, ibu-ibu kader posyandu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk akhirnya bisa menjadi ide jualan.

Penjelasan cara pembuatan/dokpri 

Kegiatan ini dimulai dengan rapat rutinan ibu-ibu kader posyandu membahas terkait kegiatan posyandu. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah Plastik dan kain menjadi kerajinan bunga dan aksesoris busana. Pada sosialisasi tersebut dijelaskan tentang pentingnya untuk mendaur ulang limbah plastik dan kain menjadi sesuatu yang bernilai seperti bunga dan aksesoris busana. 

Bunga dibuat dari kantong kresek bekas yang kemudian digunting dan dibentuk menyerupai bunga krisan. Pembuatan bunga ini sangat mudah dan tidak membutuhkan bahan yang banyak. Selain itu, kain lap bekas bisa dibuat menjadi bunga palsu dengan lima kelopak. Selain dibuat bunga palsu, kedua kerajinan tersebut dapat dibuat sebagai bros dengan cara menempelkan peniti pada bagian belakang bunga.

Proses pembuatan bucket dari limbah sampah rumah/dokpri

Setelah sosialisasi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan merangkai buket berisi bunga plastik dan kain serta makanan ringan dengan koran bekas dan kertas sampul buku. Mahasiswa KKN langsung mendemonstrasikan dan memandu Ibu-ibu kader posyandu untuk membuat secara langsung. 

Salah satu ibu kader posyandu, Ibu Fitri berkata "dari kegiatan ini saya jadi tahu ternyata bahan-bahan yang menumpuk di rumah bisa dijadikan bunga yang cantik dan merangkainya pun tidak sulit". Kemudian, acara ditutup dan dilanjutkan dengan sesi foto. Ibu-ibu kader posyandu membawa pulang karya masing-masing yang telah dibuat untuk dijadikan kenang-kenangan dari Mahasiswa Giat 9 UNNES.

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat paham dan mampu mengubah limbah rumah menjadi barang yang mempunyai nilai jual sehingga selain untuk upaya menjaga lingkungan sekitar ,diharapkan juga dapat membantu ekonomi keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline