Sekarang ini, banyak sekali asap membumbung di udara Indonesia. Asap-asap tersebut dihasilkan dari berbagai sumber. Mulai dari kasus kebakaran hutan yang melanda hutan-hutan besar di Indonesia, asap dari kendaraan bermotor yang setiap tahunnya meningkat, sampai asap rokok yang berada dimana-mana. Keberadaan asap ini berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan menyebabkan korban jiwa. Setiap tahunnya di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2013, lebih dari 10 juta orang terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Telah tersedia beberapa jenis masker yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas. Pertama yaitu masker berbasis filtrasi seperti masker medis dan masker N95. Namun masker ini terbatas hanya dapat menyaring partikulat debu saja, tidak dapat memfilter gas polutan seperti CO dan HC (Prasadja, 2008). Kedua yaitu masker berbasis adsorbsi seperti masker karbon aktif dan air purifying respirator. Masker ini dapat menyerap polutan gas seperti CO dan HC, namun lama kelamaan karbon aktif ini akan jenuh karna menyerap polutan, sehingga harus diganti secara berkala. Terakhir yaitu masker berbasis fotokatalisis. Masker ini dapat mendegradasi polutan-polutan berbahaya dengan adanya sinar UV. Namun masker ini hanya bekerja di siang hari dan proses degradasinya pun tidak maksimal karena waktu kontak yang sebentar. Fakta mengejutnya di luar fungsinya itu, masker karbon aktif dan N95 bukanlah produksi Indonesia, melainkan import dari Taiwan.
Oleh karena itu, kami telah membuat produk masker berbasis kombinasi metode adsorpsi dan fotokatalisis terbuat dari limbah nanas dan tempurung kelapa sebagai karbon aktif yang mampu menyerap sekaligus mendegradasi polutan di udara secara maksimal sehingga aman untuk kesehatan manusia. Masker ini diberi nama Masker KIS (Kick ISPA Smartly).
Masker KIS cocok digunakan saat kita terpapar polusi. Desain masker khas Indonesia, bermotif batik cantik dan nyaman digunakan karena terdapat pengatur kawat untuk setiap bentuk hidung. Masker ini dapat menyaring dan mendekomposisi kandungan asap kendaraan, kebakaran, bahkan asap rokok. Dengan teknologi fotokatalisis yang memanfaatkan energi foton (cahaya) dan absorben berupa karbon aktif, Masker KIS menjadi masker yang tidak hanya menyerap polutan, tetapi juga akan mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
Masker ini mampu mendegradasi polutan hingga 60%, sementara masker lain seperti karbon aktif dan N95 hanya kurang dari 5%. Masker ini dilengkapi dengan lampu UV LED sehingga dapat digunakan di luar dan dalam ruangan pada siang maupun malam hari. Pemakaian masker ini dapat berulang kali hanya dengan mengganti baterai lampu apabila daya habis. Terdapat dua mode lampu pada Masker KIS. Mode lampu nyala tetap untuk mengaktifkan fungsi katalis serta memperindah masker, serta model nyala kedip untuk digunakan sebagai tanda darurat di dalam ruangan.
Mari jaga paru-paru kita masing-masing. Yuk pakai Masker KIS, 100% Indonesia! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H