Lihat ke Halaman Asli

Yolis Djami

Foto pribadi

Selalu Terlibat

Diperbarui: 9 Agustus 2020   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengajar telah menjadi bagian hidupku. Ia profesiku. Ia adalah aku sejak pertama kali melakoninya di tahun delapan enam saat masih kuliah. Hingga kini kecintaanku terhadap dunia ini makin hari kian bertambah. Mengajar tidak lagi hanya sebagai pekerjaan tapi ia telah menjadi gaya hidup.  

Gaya hidup menurutku adalah cara seseorang menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup. Gaya hidup itu adalah sesuatu yang melekat erat dalam diri seseorang. Sesuatu yang tidak bisa ditiru karena ia merupakan bagian dari kepribadian pemiliknya.

Gaya mengajar berarti cara seorang guru menyampaikan materi belajar. Bagaimana ia mempengaruhi siswanya agar mereka memberi perhatian pada apa yang sedang disampaikan. Dan juga bagaimana siasat yang diterapkan demi menimbulkan kesukaan atau kecintaan mereka terhadap mata pelajaran yang diampu.

Aku selalu berusaha untuk terlibat dengan anak-anak setiap kali mengajar. Bagiku itu suatu kewibawaan. Apa yang aku perintahkan aku lakukan terlebih dahulu. Aku perintahkan dengan tindakan bukan dengan kata-kata semata.

Jadi apa yang aku kehendaki mereka perbuat aku lebih dahulu berikan contoh. Mulai dari caraku berpakaian, pemanasan, pelajaran inti, sampai penenangan. Aku terus membiarkan diriku berada di tengah-tengah mereka saat belajar.

Fokusku dalam mengajar olahraga adalah anak-anak mencintai olahraga itu sendiri. Bukan hanya di kala mereka sekolah saja tetapi sampai ia lulus dan berkarya di masyarakat. Bukan sekedar berkeringat, lalu mendapat nilai. Tetapi ia, olahraga itu, harus menjadi suatu aktivitas yang akhirnya mendarah daging seumur hidupnya.

Oleh karenanya sebisa mungkin aku tidak memaksa mereka untuk mengikuti saja apa yang aku perintahkan. Aku sering mengajak mereka berpikir untuk melakukan yang terbaik. Apa yang berguna bagi dirinya kelak di kemudian hari.

Aku berusaha demokratis dalam mentransfer ilmuku. Aku berupaya sedemikian rupa sehingga kesadaran itu timbul dengan sendirinya dalam diri mereka. Yaitu melalui apa yang aku peragakan yang aku tampilkan. Kubiarkan sikap perilakuku yang bebicara.

Itu yang kumaksud dengan mengajar sebagai sebuah gaya. Sesuatu yang melekat erat dalam diri seseorang. Sesuatu yang menjadi kekayaan kepribadian seorang individu. Ia menjadi suatu kepribadian yang mengabadi.

Menyoal mengajar dan kepribadian ini dijelaskan oleh C. E. Eckersley dalam sebuah bukunya. Ia menguraikan demikian: "Teaching,...is a highly individual thing and the personality of the teacher is more important than methods."

Kutipan ini kudapat dari buku yang diterbitkan tahun tujuh empat. Judulnya adalah: Essential English for Foreign Students. Kata-kata petuah itu ada di halaman satu. Aku berharap melalui kepribadianku para siswaku tergila-gila dengan olahraga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline