Lihat ke Halaman Asli

Yola Widya

Freelancer

Ciptakan Alat Anti Nyamuk, Andy Suryansyah Selamatkan Banyak Nyawa

Diperbarui: 6 Oktober 2023   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

techno.id

Kena demam berdarah itu sama sekali tidak enak. Waktu duduk di kelas 2 SD saya pernah kena penyakit ini. Mulanya keluarga menganggapnya hanya sakit panas biasa. Mereka jadi panik begitu mendapat kabar anak kolega Ayah saya meninggal akibat demam berdarah. Walhasil, saya langsung dibawa ke rumah sakit waktu itu. Sampai sekarang saya masih ingat rangkaian tes yang harus dilalui sebelum dinyatakan terkena DBD. Untung saya tidak sampai trauma jarum suntik akibat rangkaian tes hari itu.

Dasar anak kecil yang tidak paham kepanikan orang dewasa. Saya menganggap tidur di rumah sakit itu hiburan. Sebenarnya saya cukup heran juga waktu itu karena perawat sering sekali mengambil darah dari jari-jari tangan. Ternyata waktu itu saya sedang dalam pengawasan ketat. Untungnya, saya termasuk tipe anak yang doyan minum air putih. Para orang dewasa itu jadinya tidak kesulitan meminta saya untuk banyak minum. Saya ingat waktu itu selama beberapa hari perawat sering mengganti labu air infusan. Saya sama sekali tidak menyadari apabila penyakit DBD itu berbahaya.

Karena DBD, Andy Ciptakan Alat Ini

Pertumbuhan nyamuk di negara tropis memang selalu harus diwaspadai. Di cuaca panas nyamuk berkembang biak dengan cepat. Karena itu, tidak mengherankan apabila di musim pancaroba banyak nyamuk. Terutama dari musim peralihan panas ke hujan. Nyamuk-nyamuk betina yang menyerang manusia ini memang membutuhkan nutrisi sebanyak mungkin untuk bertelur. Kemudian pada musim penghujan mereka akan bertelur. Seperti halnya nyamuk aedes aegypti yang akan bertelur di genangan-genangan air.

Demam berdarah menjadi menakutkan ketika menjadi wabah dimana-mana. Memang sulit untuk menjaga agar tidak digigit nyamuk. Namun, kita bisa memulainya dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Seperti membersihkan genangan air, menguras bak mandi, membereskan tumpukan barang dan lainnya. Jangan lupa juga mengoleskan lotion anti nyamuk untuk jaga-jaga.

Berjuang melawan demam berdarah parah juga dialami oleh Andy Suryansyah. Andi berasal dari kota besar yang memang populasi nyamuknya mengkhawatirkan. Terasa benar oleh saya yang saat ini berdomisili di Surabaya. Cuaca panas musim pancaroba membuat nyamuk berkembang pesat. Andy tergerak hatinya untuk membuat alat anti nyamuk ketika menyadari warga sekitar rumahnya banyak yang sakit. Ditambah lagi ia mendapati banyak anak-anak yang juga terkena DBD. 

Alumnus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan Politeknik Elektronika ini berhasil menciptakan alat pembasmi nyamuk. Alat yang dinamai Falle ini mengantarkan Andy menjadi penerima penghargaan Astra SATU Indonesia Awards tahun 2013 kategori teknologi.

Alat Itu Dinamai Falle

Andy mendapati alat anti nyamuk di pasaran hanya mampu mengusir nyamuk. Selanjutnya, nyamuk-nyamuk itu akan migrasi ke tempat lain. Karena itu ia bertekad menciptakan alat yang dapat membasmi nyamuk. Andy memperoleh pengetahuan tentang karakter nyamuk dari temannya yang kuliah di Jepang. Ia pun mulai menjadikan nyamuk betina sebagai sasaran yang harus dibasmi. Andy berhasil membuat tiruan suara nyamuk jantan untuk memikat nyamuk betina. Tiruan suara nyamuk jantan tersebut dipasang pada alat pembasmi nyamuk.

Falle diambil dari bahasa Jerman yang berarti penghilang. Alat ini merupakan perpaduan teknologi ultraviolet dan audiosonik. Falle sendiri terdiri dari beberapa komponen. Rangkaian listrik, pembangkit suara khusus untuk nyamuk, rangkaian yang memberikan kejutan lembut, serta lampu UV yang dilindungi kawat kasa.

Ketika dinyalakan, semua komponen pada Falle akan bekerja bersama-sama. Pria kelahiran 6 September 1990 ini senang karena alatnya dapat berfungsi. Setiap pengguna Falle memberikan testimoni apabila populasi nyamuk di rumahnya berkurang berkat alat ini. Berkat Falle, Andy Suryansyah telah menolong banyak nyawa dengan membasmi nyamuk. 

Demam berdarah selalu jadi penyakit menakutkan karena dapat menyebabkan kematian. Kasus terkena DBD biasanya meningkat pada musim hujan. Karena pada musin ini banyak genangan air di mana-mana. Juga pada musim ini nyamuk-nyamuk bertelur. Karenanya populasi nyamuk aedes harus diwaspadai pada musim ini. Populasi nyamuk ini dapat ditekan asalkan kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline