Lihat ke Halaman Asli

Yosefa Della

Mahasiswa

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Iklim Kerja Suatu Organisasi

Diperbarui: 11 Juni 2023   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Halo sobat! Pada artikel ini kita akan membahas tentang pengaruh kepemimpinan dalam suatu organisasi terhadap iklim kerja. Ibarat sebuah kapal yang terombang-ambing di lautan, akan sampai pada tujuannya dengan aman bila memiliki nahkoda yang hebat. Nahkoda atau pemimpin kapal adalah dia yang memegang komando tertinggi untuk memandu anak buah kapalnya. Sama seperti seorang pemimpin disuatu organisasi atau perusahaan akan memandu bawahannya untuk mencapai tujuan organisasinya. Untuk itu, apakah gaya atau model kepemimpinan seseorang akan dapat mempengaruhi iklim kerja suatu organisasi? Silakan dibaca ya sobat!...

Kepemimpinan adalah kegiatan yang mempengaruhi tingkah laku seseorang baik secara perorangan maupun dalam kelompok, yang bertujuan untuk mencapai tujuan atau target tertentu. Tujuan tersebut bisa berasal dari tujuan perseorangan maupun tujuan kelompok. Menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi bukanlah hal yang mudah karena sebagai seorang pemimpin harus mampu membimbing, bersikap adil dan menjadi contoh atau panutan bagi rekan kerjanya. Ketika ingin menjadi seorang pemimpin, maka penting untung mememahami terlebih dahulu kelemahan dan kelebihan diri sendiri, sehingga mampu dan matang menentukan visi dan misi organisasinya. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki keterampilan dalam komunikasi dan memotivasi rekan kerjanya.

Menurut Yukl dan Van Fleet (Dalam Hasibuan, 2018) mengartikan kepemimpinan adalah prosedur yang melibatkan pengaruh terhadap tugas, strategi organisasi, dan tujuan dengan memberi dampak pada individu di dalamnya untuk mewujudkan strategi, memelihara kelompok, mencapai sasaran atau target, mengidentifikasi, dan memberi pengaruh pada budaya suatu organisasi. Dalam menjalankan suatu organisasi harus mempunyai seorang pimpinan yang bijak untuk melihat masa depan, dan dapat menentukannya, serta bisa menangkap peluang untuk transformasi yang lebih baik (Damanik, 2019, hal. 102). Dapat dikatakan bahwa kondisi iklim kerja organisasi merupakan realitas psikologis yang benar-benar kuat yang disebabkan oleh kondisi badan atau lembaga, seperti perilaku dalam memimpin, sistem suatu lembaga, dan struktur badan atau organisasi (Anamofa, 2017).

Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh besar dalam keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Dalam menjalankan suatu organisasi, seorang pemimpin tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh rekan kerjanya. Sehingga sangat penting bagi pemimpin untuk mempelajari bagaimana gaya kepemimpinan yang akan ia digunakan untuk memimpin rekan kerja dan mengelola organisasi.

Walau demikian, tidak jarang juga suatu badan memiliki pemimpin yang tak mampu menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin seperti, tidak memiliki visi yang jelas, tidak bisa memimpin dirinya sendiri, tidak fokus, tidak pandai dalam berkomunikasi, tidak bisa menerima pendapat atau saran dari orang lain, dan tidak bertanggung jawab. Sehingga hal ini akan memberi dampak negatif terhadap iklim kerja dan kinerja organisasi. 

PEMBAHASAN

Dalam memimpin suatu organisasi, gaya kepemimpinan memiliki peran penting dalam meningkatkan semangat kerja karyawan yang juga akan berdampak pada iklim kerja. Gaya kepemimpinan merupakan cara memimpin tertentu yang digunakan seorang pemimpin dalam suatu organisasi untuk mengatur dan membimbing rekan kerjanya. 

Menurut Fiedler 1973 (Asnawi, 1999), model atau gaya dalam memimpin adalah cara bagi pemimpin untuk menggerakkan rekan kerja atau bawahannya, dengan dapat mengaplikasikan model kepemimpinan yang mengutamakan tugas (task-oriented) atau model kepemimpinan yang mengutamakan jalinan / hubungan kerja (relationship oriented). Kedua hal ini merupakan cara yang baik, terutama bila dijalankan secara seimbang. Pemimpin yang mementingkan tugas cenderung akan lebih tegas menetapkan standar kerja yang tinggi, disiplin dan taat terhadap aturan. Selain itu, ia akan mengetahui secara pasti apa yang dirinya inginkan dan bagaimana cara untuk memperoleh hal tersebut. Sehingga dia ingin menyelesaikan segala pekerjaannya dengan sebaik mungkin. 

Sedangkan pemimpin yang mementingkan hubungan kerja dengan karyawan adalah pemimpin yang ingin lebih mengenal karyawannya, memperhatikan perkembangan karyawan secara individu, mau mendengarkan dan menerima pendapat atau saran dari karyawannya. Pemimpin yang mementingkan hubungan kerjanya dengan karyawan juga akan lebih muda memberikan dorongan motivasi dan apresiasi kepada karyawan. 

Ketika kedua hal tersebut digabungkan, yaitu model kepemimpinan yang berfokus pada tugas dan model kepemimpinan yang berfokus pada jalinan atau kekerabatan dalam kerja, maka akan tercipta model kepemimpinan yang birokrat. Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan birokrat akan sangat teliti dalam mengontrol situasi kerja, mengikuti aturan dan prosedur yang ditetapkan organisasi. Dengan demikian dapat tercipta iklim kerja organisasi yang positif.

Terkait gaya kepemimpinan, adapun 3 kelompok yang dapat memberi dampak terhadap gaya kepemimpinan seseorang adalah sebagai berikut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline