Lihat ke Halaman Asli

Yolanda Sukma Dewi

Mahasiswa Unej

Mahasiswa KKN BTV III UNEJ Implementasikan Digitalisasi dan Branding UMKM di Desa Kejapanan

Diperbarui: 31 Agustus 2021   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokrpi

Gempol, Pasuruan (29 Agustus 2021) - Pada awal tahun 2020, Indonesia dilanda wabah pandemi Covid-19 yang menyebabkan perubahan arah tata kelola dan transisi kebijakan dari PSBB, PHK, WFH, dan PPKM. Berbagai kebijakan tersebut tentu memiliki dampak yang sangat besar bagi seluruh aspek terutama sektor ekonomi. Seluruh kalangan termasuk pegiat ekonomi mengalami fase-fase sulit karena harus beradaptasi dengan perubahan kondisi yang mengharuskan untuk membatasi mobilitas sehari-hari.

UMKM Chacha Eatary merupakan wirausaha salah satu warga desa Kejapanan yang menawarkan berbagai menu makanan catering, salad buah, puding, dan cake tart. UMKM tersebut mendapati permasalahan sebagai bentuk dampak adanya pandemi Covid-19. “Sebagian pelanggan yang merupakan buruh pabrik ataupun karyawan swasta meminimalisir pemesanan dikarenakan mengalami dampak dari kebijakan perusahaan, tentunya punya imbas penurunan omset pendapatan sekitar 40 persen”, jelas pelaku UMKM sasaran.

Menanggapi permasalahan yang dialami oleh UMKM tersebut Yolanda Sukma Dewi mahasiswa Universitas Jember yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata Back to Village III memberikan beberapa program pendampingan terhadap wirausaha tersebut. 

Salah satu edukasi tersebut adalah mengenai pentingnya digital marketing dan brand awareness. Materi yang disampaikan membahas terkait penjelasan dasar dan langkah-langkah yang dapat ditempuh bersama untuk mencapai tujuan memberdayakan UMKM yang dikelola oleh Ibu Aisa.  

Identifikasi permasalahan yang tergambar adalah strategi promosi dan branding yang telah diterapkan oleh UMKM tersebut ternilai masih kurang mencapai sasaran secara luas dan minimnya pemasaran melalui media digital menyebabkan kurangnya UMKM tersebut diketahui oleh masyarakat.

“Saya merasa cukup terbantu dengan adanya bantuan dari program KKN ini, saya jadi mengerti cara-cara lebih untuk meningkatkan promosi dan cara menarik minat konsumen dengan langkah sederhana. Selain itu juga pembuatan katalog produk juga membantu memudahkan konsumen dan saya untuk nge-cek list produk”, sebut pelaku UMKM. Menurut beliau, dengan adanya pendampingan dari kegiatan KKN diharapkan dapat kembali menstabilkan kondisi wirausaha tersebut dan dapat semakin luas jangkauan pasarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline