Kita semua tentunya sangat menginginkan lingkungan sekitar yang baik, sehat, dan jauh dari polusi, penyakit, maupun pencemaran. Pada kasus ini pihak pemerintah, masyarakat memiliki peran penting dan berkewajiban dalam melakukan perlindungan serta pengolahan lingkungan terhadap kawasan lingkungan hidup kita sehingga dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik lagi dan menjadi penunjang maupun sumber dari kehidupan makhluk hidup maupun masyarakat.
Pencemaran air merupakan perubahan keadaan suatu perairan baik laut, danau, maupun sungai yang diakibatkan oleh suatu zat kimia ataupun polutan yang masuk ke kawasan perairan. Kawasan air laut menjadi sasaran tempat untuk orang-orang tidak bertanggung jawab dengan membuang limbah yang semakin lama akan bertambah banyak dan berkonsentrasi tinggi.
Apabila dilakukan secara berkelanjutan atau terus-menerus sehingga dapat mengakibatkan tercemarnya air laut. Tercantum dalam Undang-undang No.32 tahun 2009 mengenai Perlindungan serta Pengelolaan Lingkungan Hidup terdapat pada pasal 1 ayat (14) yang menyebutkan bahwa: Pencemaran lingkungan hidup merupakan masuk atau dimasukkanya beberapa makhluk hidup, zat, energi, ataupun beberapa komponen-komponen lain ke dalam kawasan lingkungan hidup yang dilakukan oleh aktivitas manusia sehingga akan melampaui baku mutu atau kegunaan dari lingkungan hidup itu sendiri sebagaimana yang telah ditetapkan.
Kawasan perairan yang tercemar diakibatkan karena masuknya unsur-unsur pencemar berupa energi, komponen, makhluk hidup, dan zat-zat berbahaya. Untuk mengetahui kandungan air apakah air tersebut tercemar atau tidak, dapat diketahui dengan memeriksa kandungan konsentrasi ion hidrogen atau disebut pH, kandungan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD) serta kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD).
Terdapat beberapa penyebab pencemaran air seperti dari kelompok virus, protozoa, bakteri yang mulanya dihasilkan dari limbah-limbah rumah tangga, rumah sakit, pabrik industri, lahan pertanian, peternakan, maupun perikanan. Limbah-limbah tersebut baik yang organik maupun anorganik dapat mengakibatkan kadar oksigen yang akan berkurang karena limbah tersebut akan mengalami dekomposisi dan degradasi yang dilakukan oleh bakteri aerob yang menyebabkan kadar oksigen akan berkurang.
Hasil data yang dimuat dalam Publikasi Statistik Indonesia 2019 BPS. Dari sebanyak 64 ribu desa yang wilayahnya dilalui oleh sungai, hampir seperempatnya (25,1%) memiliki kandungan kualitas air yang sangat buruk. Pencemaran air paling tinggi di Indonesia berada di Pulau Jawa, tepatnya Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 980 desa/kelurahan atau 13% dari total semua desa yang ada di Indonesia yang wilayahnya dilalui oleh sungai yang memiliki kualitas air tercemar disebabkan oleh kegiatan industrial.
Kita bisa mengurangi dampak terjadinya pencemaran air pada kehidupan sehari-hari kita yang dapat dilakukan dengan hal yang sederhana seperti melakukan pemembuangan limbah atau sampah pada tempat yang seharusnya, mengurangi atau meminimalisir dalam menggunakan barang-barang yang penggunaannya hanya sekali dan dapat mencemari lingkungan, melakukan pemeliharaan kawasan perairan, serta mendaur ulang barang ataupun sampah yang bisa digunakan kembali.
Kita harus memperhatikan bahan kimia yang sengaja atau tidak disengaja kita buang. Karena saat ini kita banyak menggunakan bahan kimia di kehidupan sehari-hari hingga dijuluki dengan sebutan "masyarakat kimia", karena banyak menggunakan beberapa jenis zat kimia dalam aktivitas sehari-hari kita, contohnya seperti mencuci menggunakan detergen, memasak, membersihkan area rumah, menggunakan pupuk untuk tanaman, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, dalam melakukan penanganan untuk menanggulangi terjadinya pencemaran dibutuhkannya peran dari pihak pemerintah maupun masyarakat agar bekerjasama dalam mengatasi masalah pencemaran air, guna perkembangan lingkungan yang lebih baik untuk kedepannya.
Saya berharap melalui pencegahan dengan mengurangi adanya pencemaran air diharapkan masalah pencemaran air bisa berkurang atau bahkan tidak terjadi lagi sehingga kualitas hidup makhluk hidup akan meningkat menjadi lebih baik dan sumber air akan menjadi bersih, aman, dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H