Lihat ke Halaman Asli

Pemulihan dalam Pernikahan

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah seorang istri yang telah menikah selama 3 tahun, selama waktu itu kehidupan pernikahan kami tidak harmonis. Setelah saya mengikuti counselling saya maka saya menyadari dan mangakui bahwa selama ini saya tidak menjalankan fungsi saya sebagai seorang istri.

Sebelum saya mengikuti counselling masalah rumah tangga, suami saya cerita bahwa dia pernah mengasihi seorang wanita. Betapa terpukulnya saya pada saat itu. Rasa marah, sakit hati, dan sedih bercampur dalam hati. Saya berusaha untuk menahannya, tetapi rasa sakit itu tetap saja melukai hati saya. Saya berusaha melupakan dan mengampuni suami saya.

Waktu terus berlanjut sampai mengikuti counselling rumah tangga. Ternyata saya yang salah selama ini yang menyebabkan suami saya mencintai wanita lain. Saya mengakui segala kesalahan saya sebagai istri yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik sebagai penopang rumah tangga.

Kemudian suami saya mengaku kepada saya dan menceritakan bahwa dia tidak hanya pernah menyayangi wanita lain tapi lebih dari itu. Hubungan mereka sudah mengarah lebih dalam lagi. Betapa hati saya hancur mendengar semua keterbukaan suami saya. Dengan menangis saya katakan kepada suami  tersebut bahwa semua adalah salah saya yang jarang memberi perhatian dan kasih sayang seorang istri kepada suami.

Walaupun tidak mudah untuk menerima itu semua tapi saya berserah kepada Tuhan hidup saya.  Akhirnya suami saya mengirim sms dan email kepada wanita itu dan berterusterang kepadanya bahwa dia telah menyadari kekeliruannya selama ini. Sms dan Emailnya-pun di-cc-kan (tembusan) kepada saya.

Saya bersyukur setelah saya mengakui segala kesalahan saya maka perubahan demi perubahan terjadi di dalam kehidupan pernikahan kami. Inilah kesaksian pertama saya di media ini semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline