Yogyakarta - Kunyit (Curcuma longa), juga dikenal sebagai kunir, adalah tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Senyawa yang terkandung dalam kunyit, seperti kurkumin dan minyak atsiri, mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, dan anti racun (Rohmah, 2022). Dengan peranan yang begitu banyak, penggunaan kunyit di kalangan masyarakat semakin populer.
Oleh karenanya, ketua pelaksana kegiatan ini, Yola Aulia, di bawah bimbingan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), berinisiatif mengajak ibu-ibu PKK di Kampung Gamelan, Kelurahan Panembahan untuk bersama-sama membuat bubuk kunyit pada hari Minggu (19/05/2024). Produk ini dipilih karena lebih praktis dan tahan lama dibandingkan kunyit biasa. Hal ini telah menjadi kebiasaan bagi ibu-ibu modern untuk memilih solusi yang praktis dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, bubuk kunyit memiliki kualitas yang lebih stabil dan dapat dijamin kualitasnya dengan cara pengemasan yang baik.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi singkat mengenai manfaat kunyit, cara pembuatan bubuk kunyit secara sederhana, dan contoh penggunaannya dalam pembuatan teh herbal. Ibu Emi, salah satu peserta kegiatan yang juga merupakan pedagang nasi kuning, berpendapat, "Setiap hari saya menghabiskan banyak waktu untuk membuat pewarna nasi kuning dari kunyit segar. Dengan adanya bubuk kunyit ini, saya dapat mempercepat waktu dan menghemat tenaga saya."
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pembuatan bubuk kunyit tidak hanya mendukung gaya hidup sehat, tetapi juga menjadi solusi yang praktis untuk penggunaan sehari-hari serta mendorong kemajuan UMKM di Kelurahan Panembahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H