Film yang diproduseri Adam Friedlander dan disutradarai Steven Perak ini mengisahkan empat orang jurnalis foto yang bertugas di wilayah konflik. Greg Marinovich (Ryan Phillippe), Joao Silva (Neels Van Jaarsveld), Kevin Carter (Taylor Kitsch), dan Ken Oesterbroek (Frank Rautenbach). Berlatar ketegangan Afrika di era 90-an. Mereka bertugas meliput ketegangan pasca perang setelah pembebasan Nelson Mandela hingga proses pemilu pertama di Afrika selatan pada tahun 1994.
Film ini banyak memperlihatkan kerja jurnalistik dalam mencari gambar. Mulai dari terjebak dalam gerombolan salah satu suku yang berkonflik, meliput ditengah suara tembakan dan lemparan batu, hingga harus menyaksikan orang dibakar dan dibunuh tanpa bisa menolong. Disinilah letak pesan dari film Bang-Bang club. Bahwa kerja jurnalis dalam pengambilan gambar sangat berisiko fisik maupun batin.
Setiap meliput mereka harus menyaksikan adu senjata, orang-orang yang kesakitan, anak-anak yang kelaparan. Semua penderitaan manusia lain harus mereka saksikan dengan mata kepala mereka sendiri tanpa bisa menolong apa-apa. Tidak ada yang tahu bagaimana perasaan mereka ketika mengambil semua foto penderitaan itu. Jika mereka menolong, mereka akan dicap memihak salah satu suku yang sangat memungkinkan itu akan mengancam keselamatan mereka.
Dalam proses peliputan yang serius, akhirnya foto mereka mendapat penghargaan tertinggi dalam bidang jurnalistik. Foto Greg Marinovich berhasil mendapat penghargaan Pulitzer Zulu Spy 1992 penghargaan tertinggi di dunia jurnalistik. Kesuksesan Greg pun diikuti oleh Kevin dengan penghargaan pulitzer Bearing Witness 1994, foto yang menggambarkan anak kecil yang kelaparan bersama burung pemakan bangkai ketika Kevin bertugas di Sudan.
namun tak berselang lama dari kesuksesan mereka, kevin bunuh diri karena merasa menyesal tidak menolong anak kecil yang menjadi objek fotonya. Ia memilih memfoto dan membiarkan anak kecil itu dimakan burung bangkai. Foto yang menyabet penghargaan itu membebani pikiran kevin dan akhirnya ia memutuskan bunuh diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H