Lihat ke Halaman Asli

Sepakbola dan budaya daerah Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

dunia saat ini sedang berpesta ria dalam ajang piala dunia 2010 di afrika selatan. para pemain sepakbola berkompetisi di lapangan membela nama negara masing2. yang tidak ikut/tidak bisa bermain bola pun ikut berkompetisi mendukung timnya di bangku penonton. bisa dilihat ramainya suara vuvuzela mengiringi jalannya pertandingan. bagaimana dgn kompetisi sepakbola di indonesia? terinspirasi dari piala dunia dan vuvuzela, gimana kalau suporter klub sepakbola di indonesia juga menggunakan alat musik untuk mendukung timnya,, tentu saja alat musik yg digunakan adalah alat musik tradisional khas daerahnya masing2. dengan kekayaan budaya tradisional di indonesia, negara kita tidak kekurangan alat musik tradisional. dengan menggunakan alat musik tradisional di lapangan sepakbola, penonton tak hanya mendukung tim daerahnya, namun juga berpartisipasi mengenalkan budaya khas daerahnya, dan melestarikan budaya tersebut. tak terbatas hanya alat musik, pakaian adat pun jg bisa dijadikan alat untuk mendukung. para pengrajin kerajinan daerah pun dapat terbantu secara ekonomi dengan populernya kerajinan daerah tersebut. pemain di lapangan pun dapat membedakan yg mana dukungan untuk timnya, yg mana dukungan untuk lawan. bisa dibayangkan gimana serunya pertandingan sepakbola dengan variasi budaya yg ada:

  • pendukung persib (bandung) dan pelita jaya (jawa barat) dengan angklung, calung, seruling dan gamelan sunda.
  • pendukung persis solo (jawa tengah) dgn gamelan jawa, siter, batik, wayang, sinden.
  • persipura (papua) dengan atowo, koteka (hati-hati kalo ketemu dgn FPI, hehehe)
  • PSM makassar dengan alosu, lembang

popularitas olahraga sepakbola di indonesia dapat dimanfaatkan untuk mempopulerkan budaya daerah, sehingga jati diri daerah menjadi lebih kuat dan bisa juga mencegah pencurian warisan budaya kita oleh negara lain dengan klaim-klaim. dan barangkali nanti di masa depan pada saat (akhirnya) Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia, suara- suara seruling bambu akan terdengar ramai dari bangku penonton. salam bhinneka tunggal ika!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline